Demokrasi dan Vaksinasi COVID-19
Para pejabat Rusia menyakini bahwa rakyat setuju vaksin yang cepat. Mereka mengatakan Semakin banyak orang mendapatkan vaksinasi, semakin baik untuk kesehatan neagra.
Tapi itu bukan pandangan populer di kalangan orang Rusia. Jajak pendapat terbaru telah menemukan bahwa lebih dari separuh negara (56%) tidak berencana untuk mendapatkan vaksin, setidaknya tidak sampai ada informasi lebih lanjut.
Kini Sputnik V digunakan juga di Argentina sebagai negara ketiga yang menyetujui penggunaan tersebut, setelah Rusia dan Belarus.
Pemerintah tersebut ingin mendapatkan semacam kontrol atas pandemi, dan ternyata Sputnik V jauh lebih murah daripada vaksin yang dibuat oleh Barat.
VAKSIN PFIZER
Distribusi vaksin Pfizer-Biontech telah menghasilkan antrian panjang di seluruh dunia.
Inggris adalah orang pertama yang menyetujui vaksin Pfizer-Biontech untuk penggunaan darurat. Kanada, AS, dan Uni Eropa dengan cepat mengikutinya.
Di seluruh dunia, distribusi vaksin Pfizer menghasilkan antrian panjang seolah publik dunia optimis penuh terhadap vaksin tersebut. Namun masih banyak publik skeptis. Mereka tidak bersedia menyuntikkan diri dengan sesuatu yang saya tidak tahu di mana itu dibuat, apa yang ada di dalamnya, siapa yang menyentuh, yang tidak menyentuhnya kata survei di berbagai negara seperti Inggris, Canada dan Israel.
AS dinilai lebih lambat dalam mendistribusikan vaksin COVID-19 dibandingkan negara lain. Negara lain lebih dahulu bekerja dengan vaksin mereka sendiri.