NASIONAL

Dengan Restu Ibu Bang Onim akan Kembali ke Gaza

Jakarta (SI Online) – Jika tak ada aral melintang, Aktivitis Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina Abdillah Onim (Bang Onim) dijadwalkan akan kembali melanjutkan tugas-tugas kemanusiaan di Jalur Gaza Palestina sebelum Ramadan tahun ini atau tepatnya pertengahan Mei 2018.

Sudah jamak diketahui bahwa Jalur Gaza adalah medan yang tidak biasa bagi para aktivis kemanusiaan. Hingga saat ini wilayah tersebut masih dalam kategori zona yang tidak aman dan stabil akibat konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Disebut belum aman, karena sewaktu-waktu wilayah seluas 365 kilometer itu dihujani roket-roket Israel, meski awalnya yang disasar adalah titik-titik yang mereka klaim sebagai camp-camp militer sejumlah faksi bersenjata. Namun kenyataannya dan sudah menjadi fenomena biasa, rakyat sipil seperti petani yang sedang bekerja menjadi korban serangan udara tersebut. Demikian pula perang sewaktu-waktu bisa pecah, dan dalam kondisi demikian maka biasanya Israel menjelma menjadi kaum barbar yang tidak lagi membedakan mana wilayah sipil dan dilindungi PBB dengan area-area militer yang mereka incar.

Dikatakan tidak stabil, karena blokade Israel yang berlangsung lebih dari satu dekade ini telah merusak sistem kehidupan di semua lini. Rakyat Palestina di Jalur Gaza hidup dalam himpitan ekonomi dengan sederet fakta yang kian memprihatinkan. Mulai dari angka pengangguran dan kemiskinan termasuk tertinggi di dunia, kelangkaan obat-obatan hingga derita ribuan orang Palestina yang tertahan di perbatasan Rafah. Mereka tidak mudah melakukan perjalanan keluarga negeri baik untuk berobat, melanjutkan studi bagi para pemuda, apalagi melakukan perjalanan bisnis seperti layaknya manusia normal di belahan bumi lainnya.

Kondisi sulit di atas justru semakin memotivasi Bang Onim, pemuda Galela yang telah menjadi aktivis kemanusiaan sejak belasan tahun lalu. Semangatnya tidak pernah surut untuk membantu meringankan beban penderitaan rakyat Palestina. Keseriusan itu semakin dibuktikan dengan ide pendirian Yayasan Nusantara Palestina Centre (NPC) di Jakarta.

Selama kurang lebih enam bulan di Indonesia Bang Onim telah mengikuti safari dan road show kemanusiaan untuk Palestina tak kurang dari 38 kota besar di Indonesia dan 130 Undangan yang berhasil bang Onim hadiri, tujuan murni menyadarkan umat betapa pentingnya dukungan kita kepada rakyat Palestina. Diundang sebaga pembicara dan narasumber di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Mulai dari ceramah di masjid-masjid besar di sejumlah kota di berbagai provinsi, hingga menghadiri diskusi-diskusi terkait Palestina baik di kampus- kampus perguruan tinggi, dan juga sebagai tamu dan narasumber di berbagai stasiun televisi nasional.

Selain itu bang Onim juga gelar silaturahim bersama para pejabat, ulama dan NGO di Indonesia, mulai dari ibu Retno Marsudi, Wakil MENLU RI, KH Abdullah Gymnastiar, KH.Yusuf Mansur, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Maluku Utara, Bapak Walikota Makassar, KH.Said Aqil, Silatrahim ke MUI, pihak KEMLU RI, Wali Band, Ust. Abdul Somad, Ust. Derry Sulaiman, Ust. Bahtiar Naser, Ust. Zaitun Rasmin, Teman2 Dompet Dhuafa, Yayasan Daarut Tauhiid, Yayasan Daarul Qur’an, Bpk Andy Rachmianto Selaku Dubes RI Jordania, serta ulama besar lainnya di Indonesia.

Dengan kesibukan yang padat tersebut, Bang Onim di penghujung bulan April lalu tetap menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan ibunda tercinta di kampung halaman, Galela, wilayah pesisir pantai yang terletak di Halmahera Utara.

Dari Jakarta bang Onim mengajak anak istri dari Palestina untuk bertemu dengan Nenek mereka di Galela Maluku Utara, 3 jam naik pesawat dari Jakarta ke Ternate, setelah itu kami naik kapal kecil 40 menit menyebrang dari Ternate ke Sofifi, setelah itu kami haris naik mobil 5 jak menuju Galela Halmahera Utara Maluku Utara, perjalanan cukup panjang tapi sangat senang karena bertemu dengan keluarga dan sanak saudara.

Bang Onim kembali meminta doa restu orang tua, agar anaknya diikhlaskan untuk kembali berkhidmat bagi dunia kemanusiaan.

Marwiyah Onim Ibunda yang akrab dipanggil dengan sebutan “Nenek Mariyah” tak kuasa menahan derai air mata saat mendekap hangat puteranya. Raut wajahnya yang tak lagi muda menyiratkan pesan betapa nurani keibuan sesungguhnya tidak mudah melepas anaknya untuk hidup di kawasan yang masih dilanda konflik dan perang itu. Namun, Nenek Marwiyah dengan menggunakan bahasa daerah setempat, nampak sangat ikhlas memberi restu dan doa agar Bang Onim tetap semangat dalam mengemban misi kemanusiaan di tanah para nabi itu.

Tidak hanya restu dari ibunda tercinta, ratusan masyarakat setempat juga hadir di kediaman dan halaman rumah Bang Onim untuk menyampaikan doa dan dukungan. Mereka salut dan bangga karena salah seorang dari putera Galela mereka bisa ikut berkontribusi pagi perdamaian dunia di muka bumi.

“Kami sangat bangga dengan saudara kami Abdillah Onim putra kelairan Galela Maluku Utara, berhasil membawa nama Indonesia di dunia internasional, dengan bidang misi kemanusiaan dan perdamaian di Palestina” tutur seorang warga kepada seorang Jurnalis Suara Pelestina News Agency yang ikut mendampingi Bang Onim pulang kampung.

Sambutan serta dukungan penuh tidak hanya berasal dari masyarakat biasa, namun juga dari sejumlah pejabat Pemda, hingga Gubernur Maluku Utara. Hal tersebut nampak saat menyambutan secara meriah oleh masyarakat dan pemerintah setempat saat Bang Onim berada di kampung halaman. Pada pulang kampung sebelumnya, Bang Onim sekeluarga disambut dengan tari-tarian daerah sebagai simbol penghargaan terhadap putera daerah yang telah berhasil mengharumkan nama daerah di luar sana.

Pada acara ramah tamah dalam rangka melepas kepergian Bang Onim kembali ke Jalur Gaza Palestina, Bang Onim berkata, “Saudara-saudara sekalian, Bang Onim pamit untuk melanjutkan perjuangan dan misi kemanusiaan di Jalur Gaza. Mohon doa selalu agar Bang Onim tetap sehat dan selalu isitiqomah berkhidmat bagi dunia kemanusiaan.”

Bang Onim mempersunting muslimah Palestina di Gaza bulan Oktober tahun 2011, kini telah dikaruniai 3 anak dan diberi pun nama khas Nusantara, anak pertama cewe usia 6 tahun diberi nama Marwiyah Filind alias Filistin Indonesia sudah lincah berhasa Indonesia dan bahasa Arab, anak kedua cowo usia 4 tahun diberi nama Ismail Nusantara juga menguasai dua bahasa, dan yang ketiga lahir di Jakarta, Bekasi sekarang berusia 5 bulan diberi nama Bahari Almaqdis, bahari nama lain dari Indonesia beribu pulai saumdera lautan sedangkan almaqdis adalah Baitul Maqdis 2 kota yang disucikan di tanah Palestina.

Dalam agenda pulang kampong berpamitan, sekaligus mengadakan aqiqah di kampong untuk anak ketiga bang onim yang diberi Nama Bahari Almaqdis.

Iring-iringan mobil menuju bandara untuk melepaskan putra kebanggan mereka yang akan melanjutkan misi perdamaian di Gaza Palestina, bang Onim ke ibunya dengan derai airmata dan dalam pelukan ibu tercinta: Bu, doakan Abdillah Onim, moga diberi kesehatan keuatan dan tetap istiqomah, saya yakin kita akan bertemu kembali, jangan lupa bu doakan muslimin saudara kita di Palestina, ungkap bang Onim saat terakhir memeluk Ibunya.

Ibu bang Onim: Ibu ikhlas, bangga dan selalu mendoakan semoga tetap istiqomah, sampaikan salam ke muslimin Palestina, jangan lupa komunikasi dengan ibu saat bang Onim sudah tiba di Gaza Palestina, tentu hanya doa yang dapat mengiringi bang Onim dan keluarga hingga tiba di Gaza Palestina, Amin.

Acara pelepasan yang dihadiri ratusan warga Galela tersebut diakhiri dengan makan bersama dengan menu khas Galela.

sumber: SPNA

Artikel Terkait

Back to top button