OPINI

Deradikalisasi vs Deliberalisasi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun kalian pasti akan mengikuti mereka.”

Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Musim-Shahih)

Clash civilization, perang peradaban. Nabi beratus tahun lalu pernah mengingatkan akan datangnya masa ini. Saat di mana umat tanpa penjagaan akidah. Demi menjaga keselamatan dirinya, umat lepas kendali. Jika dibiarkan, maka jati diri umat akan hilang, sehingga hilang pula peradaban gemilang yang dulu pernah menguasai dunia.

Karenanya dakwah harus terus dikuatkan. Seluruh lapisan masyarakat diseru kepada Islam. Baik itu masyarakat bawah, grass root, hingga penguasa. Pemikiran umat dipastikan akan bangkit karena Islam. Umat tidak boleh tercerai berai, harus bersatu padu menjadi umat yang satu. Dengan Islam umat akan kembali pada masa kejayaannya, menjadi pemimpin dunia.

Kini giliran umat yang harus satu suara. Bahwa sesungguhnya musuh utama adalah liberalisme. Arus kebebasan telah menerjang tubuh umat tanpa ampun. Melumpuhkan seluruh sendi kehidupan, baik itu politik, ekonomi,sosial, pendidikan, pergaulan, dan lainnya. Tidak hanya mencederai para remaja, bahkan anak-anak usia belia pun kini mulai tergelincir akibat liberalisme.

Inilah bahaya sesungguhnya yang tampak nyata mengancam negeri. Berbagai produk buah karya liberalisme telah kita saksikan setiap waktu. Berhenti mengembannya kemudian mengganti dengan Islam sebagai sebuah sistem pengurusan umat, adalah jalan yang paling benar. Dengan Islam umat kembali kepada kejayaannya yang hakiki, yang pernah ada menguasai dunia hingga tiga belas abad lamanya. Allahumanshurnaa bil Islaam…

Lulu Nugroho
Muslimah Penulis dari Cirebon

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button