Di DKI Jakarta Tingkat Elektabilitas Anies sebagai Capres Tertinggi
PR dan tantangan besar selanjutnya bagi Anies, lanjut Idil, adalah ‘menaklukkan’ partai politik untuk mau mengusungnya, karena memang tiket untuk maju sebagai capres hanya bisa melalui parpol, tidak bisa secara independen.
“Pak Anies bukan berangkat dari kader partai politik. Oleh karenanya harus mencari parpol yang potensial bisa dan mau mengusungnya sebagai. Itu artinya Pak Anies harus punya nilai jual yang tinggi, misalnya konsisten dan semakin tinggi rating elektabilitasnya sebagai nilai tawar kepada parpol, yang tentunya pasti ingin mendapatkan efek atau feedback yang positif jika mengusungnya dan menang,” papar Idil.
Idil melihat ada sejumlah parpol yang memiliki persamaan persepsi dengan Anies dan cukup rajin melakukan pendekatan terhadapnya serta berpotensi mengusungnya sebagai kandidat capres dalam koalisi seperti Partai Nasdem, PKS, dan Golkar. Selain itu Idil juga menyebutkan bahwa posisi dan peluang kuat Anies sebagai kandidat pemimpin nasional tidak hanya di Jakarta.
Idil mendasarkan premis itu pada hasil survei lembaga IPRC yang menggelar jajak pendapat serupa di Jawa Barat pada akhir tahun 2021, di mana nama Anies Baswedan dan tingkat elektabilitasnya juga cukup kuat.
“Dari survei yang kami (IPRC) lakukan di Jabar memperlihatkan posisi Pak Anies yang cukup potensial sebagai calon pemimpin nasional, selain Kang Emil, Pak Ganjar dan Pak Prabowo. Ini sekaligus memperlihatkan bahwa basis pemilih pak Anies tidak hanya warga Jakarta, namun juga ada di Jawa Barat,” tutur Idil.
red: a.syakira