NASIONAL

Di Pelantikan PB STII, MS Kaban Ingatkan Pengurus dengan Surat Saba’ Ayat 15

Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Tani Islam Indonesia (PB STII) Fathurrahman Mahfudz melantik jajaran PB STII Periode 2019-2024 di Aula Masjid Al Furqon, Jl Kramat Raya 45, Senen, Jakarta Pusat, Jumat siang 6 Maret 2020.

Sebelum pelantikan, Sekjen STII Ikbal Sayuti membacakan surat keputusan tentang kepengurusan PB STII Periode 2019-2024. Selain pengurus harian, disebutkan juga jajaran Dewan Kehormatan yang diketuai mantan Ketum Dr Abdullah Puteh, Dewan Pertimbangan yang diketuai Dr Noer Sutrisno, Dewan Pakar yang dipimpin Dr Iwan Riswandi, dan Majelis Syariah yang dipimpin Dr Ahmad Zain An-Najah, MA.

Mantan Menteri Kehutanan sekaligus Anggota Dewan Kehormatan PB STII Dr MS Kaban, yang hadir menyampaikan ceramah pelantikan, berseloroh, baru sekarang saat dirinya menjadi rakyat biasa diundang untuk menyampaikan ceramah di STII. Padahal dulu pada era 2005-2010 saat menjabat sebagai Menteri Kehutanan ia tak pernah diundang oleh STII.

Karena itu, dalam ceramahnya, Kaban hanya ingin bercerita tentang apa yang dialaminya di hari pertama menjabat sebagai Menteri Kehutanan dalam Kabinet SBY pertama.

Serah terima kepemimpinan STII, dari Abdulah Puteh kepada Fathurrahman Mahfudz.

Kaban saat itu mengaku tak pernah terpikir untuk menjadi seorang menteri atau pembantu presiden. Ia hanya dipanggil oleh SBY yang saat itu terpilih sebagai presiden yang diusung oleh Partai Bulan Bintang, Partai Demokratd dan PKPI.

SBY pun, kata Kaban, hanya mengatakan bila ia minta dibantu tanpa menyebutkan posisi yang jelas untuk dirinya. Hinga diumumkan bila dirinya ditunjuk sebagai Menteri Kehutanan.

Di hari pertama, lanjut Kaban, setelah serah terima jabatan di Gedung Manggala Wanabakti, ia ingin shalat. Lalu oleh staf Kemenhut, dirinya ditunjukkan sebuah ruangan kerja menteri. “Rupanya ini yang membuat banyak orang ingin jadi menteri,” kata Kaban, setelah ia melihat betapa istimewanya kantor seorang menteri.

Di ruang itu, ada ruang khusus untuk shalat. Nah, di situlah Kaban menjalankan shalat. Lalu, ia melihat ada mushaf Al-Qur’an. “Luar biasa, di tempat seperti ini ada Al-Qur’an. Tapi setelah saya ambil, ternyata mushaf Al-Qur’an itu berdebu,” kata Kaban.

Kaban, mengaku tak berencana membuka surat tertentu untuk dibaca. Tetapi ternyata, lembaran yang ia buka adalah Surat Saba’. “Pada surat ini, sebenarnya ada ayat yang sangat biasa dihafal oleh aktivis PII dan HMI, yakni “baldathun thayyibatun wa rabbun ghafuur”, kata dia.

Terjemah lengkap Surat Saba’ ayat 15 adalah: “Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.”

Pelantikan PB STII oleh Fathurrahman Mahfudz.

Ayat ini, kata Kaban, dalam konteks pertanian, adalah ajakan untuk menanam. Berkebun. Ia ingin, agar para pengurus STII juga menanam. Masing-masing memiliki perkebunan sekian puluh hektare. Agar rakyat Indonesia ini makmur sebagaimana gambaran negeri yang baik, nyaman, sentosa, dan murah rezeki, serta penuh pengampunan dari Allah.

Indonesia, kata Kaban, memiliki hutan seluas 125 juta hektar. Sementara Finlandia, luas hutannya cuma 23 juta hektar. Tetapi pendapatan per kapita penduduk Finlandia sebesar 45 ribu dollar. Jauh sekali dengan Indonesia yang hanya sekitar empat ribu dolar.

Selidik punya selidik, kata Kaban, hasil hutan di Finlandia itulah yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

“Saya waktu ke sana minta diantar ke pinggiran desa yang berbatasan dengan hutan. Lalu saya di antar, sampai pinggiran hutan. Ternyata, sampai pinggir hutan pun rumah-rumah di sana seperti di kawasan Pondok Indah,” kata Kaban.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button