Di Tengah Wabah Corona, Israel Masih Terus Penjarakan Anak Palestina
Ramallah (SI Online) – The Palestinian Prisoners Club, sebuah organisasi hak asasi manusia di Palestina mengungkapkan bahwa penjajah Israel terus memenjarakan sekitar 180 anak-anak Palestina, meskipun seruan dan tuntutan berulang kali dilakukan untuk pembebasan mereka, menyusul penyebaran infeksi virus Corona.
Dalam pernyataannya pada Ahad (5/4) The Prisoners Club mengatakan, di hari anak Palestina Israel masih memenjarakan ratusan anak Palestina di penjara Ofer. Mereka masih mengkarantina dua anak Palestina, alih-alih mereka membebaskanya.
Organisasi ini meminta semua badan internasional, terutama UNICEF untuk segera turun tangan membebaskan semua tahanan anak Palestina.
“Penangkapan anak-anak Palestina adalah bagian penting dari struktur dan alat kekerasan yang dilakukan Zionis. Israel telah merampas masa depan kanak-kanak Palestina dan mengancam nasib mereka. Israel juga menggunakan alat kekerasan yang digunakan terhadap tahanan dewasa,” kata lembaga tersebut dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Senin (6/4/2020).
Pihaknya menunjukkan, zionis melakukan pelanggaran berat terhadap tahanan anak sejak penangkapan dan penahanan mereka. Tindakan mereka bertentangan dengan apa yang diatur dalam banyak perjanjian terkait dengan perlindungan anak.
Mereka menjelaskan, sejak awal tahun 2020 narapidana anak-anak mengalami transformasi berbahaya yang coba diterapkan administrasi penjara zionis di dalam penjara. Seperti perpindahan mereka tanpa didampingi wali mereka dari Penjara Ofer ke Penjara Damoun.
Lembaga ini menambahkan, Israel tidak mempertimbangkan kondisi para tahanan anak dan lembaga hak asasi manusia. Mereka tidak menerapkan hak anak-anak di Tepi Barat, sementara prosedurnya yang luar biasa dalam hukum sipil Israel berlaku juga untuk anak-anak Al-Quds.
Lembaga menjelaskan, perlu diperhatikan, fakta menunjukan tingkat penangkapan tertinggi di antara anak-anak tercatat di kota Al-Quds, di mana anak-anak menghadapi penangkapan berulang dan beberapa anak selama bertahun-tahun tidak dapat menyelesaikan pendidikan mereka karena penangkapan atau mereka yang divonis tahanan rumah.
Asosiasi Hak Asasi Manusia menyatakan, tahanan anak Palestina yang masih dipenjarakan zionis meliputi 3 penjara, yaitu penjara Ofer, Megiddo dan Damoun. Sejak tahun 2015, lebih dari 6.700 kasus penahanan telah diterapkan terhadap anak-anak perempuan dan anak laki-laki Palestina.
Tingkat penangkapan anak paling tinggi dalam tiga bulan terakhir tahun 2015, sebagai awal dari aksi kerakyatan, dimana kasus penangkapan mereka mencapai 2000 kasus itu, yang sebagian besar terkonsentrasi di Al-Quds.
red: adhila