NASIONAL

Donald Trump Membuat Situasi di Palestina Makin Mengkhawatirkan

Jakarta (SI Online) – Keberadaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinilai makin menambah kompleksitas persoalan di Timur Tengah. Apalagi dengan adanya sejumlah pergeseran kebijakan AS di kawasan itu.

“Sejak Donald Trump menjadi presiden, kondisi di Palestina makin mengkhawatirkan dan tak menentu,” ungkap Dubes Indonesia untuk Yordania dan Palestina, Andy Rachmianto, dalam diskusi Diskusi Daring Kolaborasi CIR , KPIQP dan Institut Indonesia, Sabtu, 22 Agustus 2020.

Andy menegaskan, dukungan penuh dan tanpa syarat Amerika terhadap Israel pada akhirnya menjadi justifikasi bagi Israel untuk bertindak semakin agresif. Sehingga masa depan Palestina menjadi penuh ketidakpastian.

Dukungan Amerika itu, kata Andy, di antaranya pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, pemindahan Kedubes Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem, dan penutupan kantor PLO di Washington.

Selain itu, Amerika juga mendukung Israel dalam bentuk penghentian bantuan kepada badan PBB yang mengurusi pengungsi Palestina, UNRWA, serta dimunculkannya proposal perdamaian ‘Deal of Century.’

Indonesia Tetap Bersama Palestina

Dalam kesempatan yang sama, Dubes Andy menegaskan, posisi Indonesia masih kuat dan jelas dalam membela Palestina. Keberpihakan Indonesia terhadap Palestina ini merupakan panggilan dan mandat konstitusi, yakni Pembukaan UUD 1945.

“Sepanjang masih terdapat penjajahan terhadap Palestina, Indonesia tidak akan mengakui Israel,” ungkap Andy.

Indonesia, lanjut Dubes, tidak akan pernah surut dalam mendukung Palestina. Baik secara politik, ekonomi, maupun kemanusiaan.

“Indonesia akan terus di garda depan, terus menentang pendudukan Israel di Palestina, baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza,” tegasnya.

Dubes mengatkan, isu Palestina akan tetap jadi ruh pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.

“Isu Palestina secara inheren sudah jadi jiwa politik luar negeri Indonesia. Indonesia akan tetap bersama Palestina,” pungkasnya.

Selain Dubes Andy Rachmianto, diskusi daring dengan tema “Pergeseran Geopolitik Timteng Pasca Perjanjian Israel-UAE dan Ledakan Lebanon: Respon Kebijakan Luar Negeri RI” ini juga menghadirkan Anggota Komisi I DPR H. Sukamta, Kepala Prodi Kajian Timteng & Islam UI, Yon Machmudi dan Sekretaris Eksekutif Institut Indonesia, H.M. Lili Nur Aulia.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button