INTERNASIONAL

Dubes Saudi di PBB: Israel Merampok Hak-Hak Dasar Warga Palestina

New York (SI Online) – Perwakilan Tetap Arab Saudi untuk PBB, Abdullah Bin Yahya Al-Mouallimi, telah mengecam Israel, dengan mengatakan bahwa mereka telah “merampok hak-hak paling dasar rakyat Palestina”.

Dilansir Middle East Monitor, Rabu (20/10), Al-Mouallimi berbicara pada pertemuan Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia Barat (ESCWA) tentang dampak ekonomi dan sosial pendudukan Israel terhadap kondisi kehidupan rakyat Palestina di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem, dan penduduk Arab di wilayah pendudukan Suriah.

Al-Mouallimi mengatakan hak untuk pembangunan, penentuan nasib sendiri, dan kehidupan adalah salah satu hak paling dasar yang dijamin di bawah hukum internasional untuk semua orang, namun orang Palestina masih dirampas haknya.

“Pihak berwenang Israel tidak hanya merampok hak rakyat Palestina untuk pembangunan tetapi juga merampas hak mereka untuk membangun negara yang mandiri dan layak yang merangkul harapan dan aspirasi mereka,” kata Al-Mouallimi.

Dia menambahkan bahwa “laporan PBB menunjukkan parahnya pelanggaran dan dampak ekonomi dan sosial dari pendudukan Israel terhadap kondisi kehidupan rakyat Palestina dan penduduk Golan Suriah yang diduduki.”

Perampokan hak-hak dasar rakyat Palestina terus berlangsung bahkan mengalami peningkatan. Sejumlah sumber keamanan Israel mengklaim adanya kekhawatiran terkait meningkatnya kekerasan yang dilakukan kelompok ekstrimis yahudi di kawasan Tepi Barat, seperti dilansir surat kabar Yediot Ahronot edisi Senin (18/10) hari ini.

Menurut sumber Israel, tercatat 416 kasus kejahatan kelompok yahudi terhadap warga Palestina di kawasan Tepi Barat sejak awal tahun ini, mengalami peningkatan tajam jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 224 kasus pada 2020 lalu.

Diantaranya merusak harta benda, tindakan kekerasan fisik, pembakaran bangunan milik Palestina.

Surat kabar Yediot Ahronot menjelaskan, pihak kepolisian Israel menyebutkan alasan meningkatnya kejahatan ini adalah konflik atas wilayah C Palestina yang berada dalam kendali Israel, dimana kelompok yahudi berupaya membangun cluster permukiman zionis secara tak beraturan.

Disebutkan bahwa tindak kekerasan makin meningkat saat musim panen zaitun, kelompok ekstrimis zionis kerap menebangi dan membakar pohon zaitun milik warga Palestina, bekerjasama dengan oknum personil militer.

Surat kabar Israel menyatakan, data yang dirilis pihak kepolisian menyebutkan, kejahatan terbanyak berada di kawasan pegunungan Hebron, tercatat 200 kasus kejahatan kelompok yahudi sejak awal tahun ini.

Red: Agusdin/MEMO/PIP

Artikel Terkait

Back to top button