DAERAH

Dubes Turki Kunjungi RS Islam Bogor, Jajaki Peluang Kerja Sama Medis

Bogor (SI Online) – Duta Besar Turki untuk Indonesia H.E. Prof. Dr. Thalip Kucukcan melakukan kunjungan ke Rumah Sakit (RS) Islam Bogor, Jl Perdana Raya, Sukadamai, Kota Bogor, Rabu (13/11/2024).

Kunjungan Thalip tersebut langsung disambut oleh jajaran pimpinan yayasan, direktur dan juga staff RS Islam Bogor.

Dalam pertemuan itu, Ketua Yayasan RS Islam Bogor Dr. Dwi Sudharto memperkenalkan profil RS Islam Bogor kepada Dubes Turki.

RS Islam Bogor merupakan rumah sakit berbasis wakaf yang bernuansa Islami di Kota Bogor yang didirikan oleh para Kiai dan cendekiawan Muslim pada tahun 1982. “Pendirian RS Islam Bogor didasari keprihatinan belum adanya Rumah Sakit bagi masyarakat muslim dan dhuafa di Kota Bogor,” ungkap Dwi.

Saat ini RS Islam Bogor termasuk Tipe C dengan 114 tempat tidur dan telah memperoleh akreditasi Tingkat Paripurna dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS). RS Islam Bogor memiliki 60 dokter diantaranya 18 dokter umum, 38 dokter spesialis dan 4 dokter gigi serta 325 orang karyawan.

Kata Dwi, RS Islam Bogor merupakan rumah sakit syariah pertama di Kota Bogor yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan pelayanan Islami melalui slogan “Sehat Syariah, Lancar Ibadah, Kuat Aqidah”.

Sehat syariah dimaksudkan agar masyarakat yang memanfaatkan RS Islam Bogor dilayani secara syar’i dengan penyediaan makanan, minuman dan obat halal. Disamping itu masyarakat diberikan pemahaman agama agar dapat melaksanakan ibadah dengan baik.

“Selanjutnya setelah sembuh dan kembali ke keluarga, pasien mempunyai aqidah yang kuat. Dengan kata lain apabila pasien sembuh akan menjadi pribadi yang lebih baik (sholeh dan sholehah) dan apabila wafat di Rumah Sakit in syaa Allah husnul khatimah,” jelas Dwi.

Selain itu, sebagai wujud realisasi dari amanah pendirinya yang menekankan pelayanan terhadap ulama dan dhuafa maka sampai dengan akhir Oktober 2024 Rumah Sakit telah menggratiskan pelayanan kepada sebanyak 411 orang dengan nilai lebih dari Rp 1,8 Milyar.

“RS Islam Bogor terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi ulama dan masyarakat dhuafa, namun kami masih merasakan belum optimal dikarenakan keterbatasan fasilitas dan alat kesehatan yang tersedia. Kami merencanakan pembangunan dua gedung senilai Rp 40 Milyar dan alat kesehatan senilai Rp 45 milyar,” ungkap Dwi.

Oleh karena itu, dengan adanya kunjungan Duta Besar Turki ke RS Islam Bogor, selain untuk melihat RS Islam Bogor juga upaya penjajakan kemungkinan kerja sama di bidang medis.

Melalui kunjungan ini, RS Islam Bogor berharap Dubes Turki mendukung program-program layanan kesehatan yang diusulkan kepada TIKA, yang berupa proyek peningkatan kesehatan masyarakat (gizi buruk, katarak), wabah penyakit, tanggap bencana alam dan penyediaan peralatan medis terkait.

“Kami juga berharap adanya peluang akses kepada lembaga-lembaga di Turki yang berkaitan dengan layanan kesehatan, termasuk penyediaan fasilitas kesehatan, serta kerjasama teknis (pertukaran tenaga medis, dan lainnya),” jelas Dwi.

Usai pertemuan tersebut, Dubes Turki Thalip Kucukcan mengunjungi sejumlah ruangan RS Islam Bogor termasuk menyapa beberapa pasien yang sedang dirawat.

Yang menarik, saat Thalip mengunjungi pasien ia bertemu ibu hamil dan diminta untuk memberikan nama dari calon bayi yang akan lahir. Thalip mengusulkan nama Aisyah (seperti nama istri Rasulullah) yang juga sesuai nama istrinya.

Hubungan RS Islam dengan Turki bukan kali ini saja, sebelumnya jajaran pimpinan RS Islam Bogor melakukan kunjungan ke kantor kedutaan besar Turki. Bahkan setahun yang lalu, tepatnya di bulan Februari 2023, ketika Turki dilanda benca alam, tim RS Islam menggalang donasi dan menyerahkan langsung bantuan ke daerah bencara di Turki.

Baca juga: RS Islam Bogor Serahkan Bantuan Langsung untuk Korban Gempa Turki

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button