Jakarta (SI Online) – Indonesia Halal Training & Education Center (IHATEC) sebagai lembaga pelatihan dan jasa konsultasi bidang halal terbesar dan terdepan di Indonesia, mendukung cita-cita dan ambisi Indonesia menjadi Pusat Produsen Halal Dunia pada 2024.
Dukungan itu diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan di bidang halal dan keamanan pangan yang dilakukan IHATEC sejak berdiri lima tahun lalu.
Direktur IHATEC Evrin Lutfika mengatakan, hingga saat ini lembaga yang dipimpinnya telah membantu 250 lebih klien perusahaan baik dalam maupun luar negeri dalam bidang halal. Sedangkan peserta yang mengikuti training IHATEC selama lima tahun terakhir lebih dari 25 ribu orang.
Karena itu, lanjut Evrin, untuk 2023 mendatang IHATEC meluncurkan tiga program dan jasa. Ketiganya adalah Program Pelatihan, Jasa Konsultasi dan Halal serta Marketing Reserach.
“Untuk Program Pelatihan ada empat, yakni Halal Competency, Halal Master Class, Halal Awareness, dan Food Safety (Keamanan Pangan),” ungkap Evrin dalam acara “IHATEC Berseri: Apresiasi dan Silaturahmi Pelanggan IHATEC 2022” yang digelar secara virtual, Kamis, 8 Desember 2022.
Menurut Evrin, setidaknya ada tiga alasan mengapa dunia usaha dan berbagai instansi dan asosiasi mempercayakan urusan terkait halal kepada IHATEC. Pertama, karena profesionalitas dan kompetensi. Kedua, pengalaman dan teruji di seluruh proses bisnis.
“Ketiga, kami memiliki layanan yang menyeluruh dan ‘tailor-made’. Pilihan layanan yang beragam serta dapat disesuaikan tergantung kebutuhan klien,” kata dia.
Indonesia Pusat Produsen Halal Dunia
Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Hj. Siti Aminah, dalam pemaparannya menyampaikan potensi Indonesia menjadi produsen industri halal dunia nomor satu dalam kategori makanan dan minuman.
Potensi itu, kata Siti Aminah, sangat besar sebab Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia dengan jumlah lebih dari 200 juta penduduk muslim atau 12,7 persen dari populasi muslim di dunia. Di Indonesia sendiri, kata Aminah, populasi muslim mencapai 86,88 % dari jumlah keseluruhan penduduk.
Mengutip laporan State of The Global Islamic Economy Report, Aminah mengatakan, saat ini ada lebih dari 1,8 miliar penduduk muslim yang menjadi konsumen industri halal dengan peluang peningkatan sebesar 5,2 % setiap tahunnya.