SUARA PEMBACA

Dunia Pendidikan ala Kapitalisme

Mendikbud Muhadjir Efendi menggelar nonton bareng (nobar) film ‘Dilan’ dan ‘Yowis Ben’ dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun ini. Kedua film tersebut dipilih karena masih terhitung baru. Pertimbangan lainnya, film ‘Dilan’ banyak ditonton masyarakat. Acara nonton bareng itu diharapkan dapat membuat masyarakat lebih mengeapresiasi film nasional (detik.com).

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional pada tahun ini, alih-alih mengajak pelajar mengkaji ataupun membahas tentang tokoh yang berjasa dalam pendidikan Indonesia, Kemendikbud justru menggelar nonton bareng film ‘Dilan’ dan ‘Yowis Ben’. Namun banyak pihak menyesalkan langkah Kemendikbud yang justru diperingatan hardiknas malah menggelar nonton film yang sebenarnya sangat sedikit relevansinya dengan kemajuan pendidikan Indonesia di masa depan. Penurunan moral pada generasi muda, khususnya dalam konteks generasi muda diperkotaan, menggambarkan bahwa sistem pendidikan sekuler tidak mencapai tingkat yang memuaskan pada pembinaan moral generasi muda.

Padahal dalam Islam, pendidikan merupakan salah satu jalan untuk membuat manusia mengerti tentang pentingnya penerapan syariat Islam secara menyeluruh. Dalam pendidikan Islam juga, segala sesuatu akan senantiasa menjadikan syariat Islam sebagai satu-satunya tolak ukur keilmuan. Segala kebaikan akhlaq, kecerdasan, tata krama, dan hal-hal baik lainnya akan menjadi buah dari sistem pendidikan Islam karena menyentuh pondasi dasarnya yakni aqidah. Wallahu a’lam bi ash-Shawab.

Nurdila Farha, tinggal di Bandung

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button