SUARA PEMBACA

Epidemi Tuberkulosis di Balik Agenda Sang Filantropis

Islam menjaga interaksi sosial yang menjauhkan manusia dari perilaku menyimpang, vandalisme, menumbuhkan interaksi sehat dan peduli sehingga terbentuklah masyarakat utuh yang berperadaban. Sistem pendidikannya, mencetak generasi unggul, berbagai ahli, ulama dan insan mulia yang siap mengabdi dengan cahaya ketakwaannya.

Pada akhirnya, menjadi negara berdaulat, berpengaruh dan digjaya menjadi syarat mutlak mewujudkan kembali tata kelola dan politik kesehatan yang tangguh. Dalam bukunya berjudul “Sumbangan Peradaban Islam untuk Dunia”, Dr. Raghib As-Sirjani memaparkan keagungan tata kota, perairan, drainase, rumah sakit, layanan kesehatan keliling, penatalaksanaan dan standarisasi layanan, dukungan riset dan pengembangan, alat kesehatam, farmasi dan sebagainya yang terdepan dalam catatan sejarah bahkan menjadi pondasi sistem kesehatan hari ini.

Adalah wajar, jika kembalinya Islam yang utuh dengan seluruh perangkatnya adalah kebutuhan mutlak di tengah kamuflase dan kabut sistem gagal saat ini. Negara dengan basis kekuatan global ini akan mengupayakan kemandirian sistem kesehatannya alih-alih menadahkan tangan dari seorang kapital vaksin berbaju filantropis. Wallahu a’lam bish-shawab.[]

Soraya Shahab, S. Kep., Aktivis Muslimah Peduli Umat.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button