Erdogan Jadi Korban Hoaks, Dikabarkan Meninggal
Ankara (SI Online) – Masyarakat Turki dihebohkan dengan unggahan di Twitter yang menyebut Presiden Recep Tayyip Erdogan telah meninggal.
Serangkaian posting Twitter yang menyebut Erdogan meninggal itu muncul setelah video yang viral menunjukkan presiden terlihat kesulitan berjalan.
Polisi setempat turun tangan dengan menindak 30 orang yang dituduh terlibat penyebaran konten disinformasi, manipulatif dan penghinaan.
Ke-30 orang yang terlibat penyebaran posting Twitter itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan sedang diselidiki.
Polisi, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (4/11/2021), mengatakan 30 tersangka telah berbagi posting di Twitter menggunakan tanda pagar (tagar) “olmus”, yang bila diterjemahkan bermakna “dikatakan sudah mati”.
Tagar “olmus” sempat menjadi trending topic di Twitter Turki, dengan satu pengguna men-tweet: “Jaringan berita Turki, jika seseorang menggigit di jalan, mereka akan segera melaporkan sampai malam tiba…Dalam 24 jam terakhir, kematian Erdogan telah memekakkan telinga di media sosial. Semua jaringan berita tidur. Mereka tidak mengonfirmasi atau menyangkal. Mereka tidak mengatakan apa-apa.”
Dalam beberapa bulan terakhir, bukti yang bermunculan menyatakan bahwa presiden Turki sedang sakit setelah serangkaian video muncul di mana pemimpin Turki itu tidak terlihat baik.
Dalam rekaman baru-baru ini yang diambil pada hari Jumat pada peringatan ulang tahun ke-98 berdirinya Republik Turki, Erdogan terlihat berjalan dan terlihat tidak stabil di kakinya, yang menimbulkan kekhawatiran yang lebih jelas yang memicu konspirasi atas dugaan kematiannya.
Kantor Presiden Turki, bagaimanapun, membantah ada masalah kesehatan pada Erdogan. Kantor itu juga meluncurkan proses hukum terhadap individu yang menyebarkan desas-desus yang dituduhkan.
Fahrettin Altun, Direktur Komunikasi Republik Turki, mem-posting video di Twitter hari Rabu tentang Erdogan berjalan lebih kuat setelah perjalanan pesawat dari Istanbul ke Ankara, dengan judul “Trust the friend, fear the enemy.”