INTERNASIONAL

Erdogan: Kekejaman di Prancis terhadap Nabi Muhammad Berdalih Kebebasan Berpikir

Menyoroti bahwa Islamofobia dan xenofobia telah berubah menjadi tren yang memandu kebijakan negara dan mempersulit kehidupan sehari-hari, Erdogan mengatakan marginalisasi Muslim karena kepercayaan, bahasa, nama, atau pakaian mereka telah menjadi hal biasa di banyak negara.

Dia mengatakan Turki, yang berupaya mencegah konflik etnis dan berbasis sekte, tidak ragu untuk menanggapi jika ada yang menargetkan nilai-nilai sakral mereka.

“Kami berusaha untuk mengikuti kebijakan yang seimbang, adil dan percaya diri yang akan menjadi teladan bagi seluruh umat manusia, terutama terkait kebebasan beragama. Kami tidak mencampuri kepercayaan atau gaya hidup siapa pun, dan kami menjamin kebebasan beribadah bagi semua warga negara yang tinggal di negara kami,” paparnya.

Mengenai komunitas Turki yang tinggal di Amerika, Erdogan mengatakan dia dengan senang hati mengikuti hubungan persaudaraan dekat yang mereka kembangkan dengan kelompok Muslim lainnya.

Ia melanjutkan, pertemuan tahunan Muslim American Society akan memberikan harapan dan kekuatan bagi masyarakat Islam.

red: farah abdillah

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button