INTERNASIONAL

Erdogan: Terorisme Negara Ancam Kiblat Pertama Umat Islam

Istanbul (SI Online) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, “Ada terorisme negara yang dipraktekkan secara ceroboh di Palestina di depan mata seluruh dunia, yang menarget al-Quds sebagai kiblat pertama bagi umat Islam.”

Hal tersebut dikatakan Erdogan dalam pidato yang disampaikan saat mengikuti dalam sebuah acara di Istanbul untuk merayakan malam lailatul qadar pada Jumat malam lalu (31/5), seperti dilaporkan kantor berita Turki Anadolu.

“Saya sampaikan salam penghormatan kepada semua saudara kami di Turki dan di seluruh dunia yang menghadiri malam lailatul qadar, kepada saudara-saudara kami yang berpuasa di bawah pemboman di Suriah, kepada anak-anak tak berdosa di Yaman yang bahkan tidak memiliki roti kering, dan kepada mereka yang tertindas yang terpaksa berpuasa Ramadhan dalam perang dan konflik di Afghanistan, Pakistan dan Libya,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, “Kami juga mengirim doa kami dari sini untuk para pengungsi Palestina yang telah merindukan selama 70 tahun untuk bisa pulang ke kampung halamannya di Palestina.”

Dia menyatakan bahwa umat Islam di seluruh dunia sedang melalui masa yang sangat sulit. Dia menambahkan, “Di satu sisi, kita melihat negara-negara yang menderita akibat perang dan konflik internal. Di sisi lain kita menemukan konflik kepentingan yang dilakukan oleh organisasi teroris. Yang semuanya membayangi kegembiraan kita selama bulan suci Ramadhan.”

Presiden Turki ini mengungkapkan bahwa pihaknya menolak pertumpahan darah antara sesama kaum muslimin. Dia mengatakan, “Ada orang-orang yang menghadap ke kiblat yang sama sebanyak lima kali dalam sehari serta percaya pada kitab suci yang sama, Nabi dan Pencipta yang sama, akan tetapi mereka menumpahkan darah satu sama lain untuk sesuai.”

Dia menjelaskan bahwa “di tengah semua riak yang bergolak di kawasan ini, tetapi stabilitas, demokrasi, dan perdamaian internal Turki, menarik perhatian sebagai wilayah yang tenang, hal itu berkat persatuan rakyat dan solidaritasnya.”

sumber: anadolu/palinfo

Artikel Terkait

Back to top button