OPINI

‘Erdoganisme’ dan Hagia Sophia

Melampaui sekulerisme

Kelihaian politik Erdogan bukan hanya di bidang ekonomi, infrastruktur, dan pendidikan saja tapi kepiawannya berpolitik juga dia tunjukkan dengan mengikis sekulerisme Turki secara senyap. Dimana hal yang sama juga dilakukan oleh pendahulu-pendahulu Erdogan yaitu Adnan Menderes dan Erbakan namun berakhir melalui kudeta.

Umum diketahui, Turki sejak runtuhnya Ottoman pada 1923, inisiator Turki modern Mustafa Kemal Attaturk mengikis habis pengaruh Islam dari kehidupan masyarakat Turki dan melakukan weternisasi dengan mengampanyekan sekulerisme.

Sekulerisme yang disemai oleh Mustafa Kamal melahirkan permusuhan terhadap Islam. Sekelurisme melindungi negara dari pengaruh agama, salah satu wujud sekulerisme Turki adalah larangan berjilbab dan memelihara jenggot.

Pernah pada 1999, anggota parlemen perempuan Merve Kavacki mencoba menguji larangan berjilbab, ia pun menghadiri sidang perdana dengan mengenakan jilbab yang menutupi rambut dan lehernya.

Atas kelakuannya itu Kavacki dipecat sebagai anggota legislatif, kewargnegaraannya pun dicabut lalu kemudian ia diusir.

Setelah sekian lama sekulerisme berlaku di Turki, kemenangan partai AKP besutan Erdogan membawa warna baru bagi perpolitikan Turki, sekulerisme dan Islam. Kemenangan AKP adalah ancaman bagi kalangan sekuleris Turki dan kemenangan bagi kalangan Islamis.

Dan ternyata benar saja kemenangan partai AKP besutan Erdogan adalah harapan dari rakyat Turki yang sudah jemu dibelenggu oleh sekulerisme. Perlahan namun pasti Erdogan bersama partainya berhasil mengembalikan hak-hak warga muslim yang sekian lama dirampas oleh sekulerisme seperti hak untuk berjilbab dan memelihara jenggot. Erdogan mencabut larangan berjilbab pada 2011 di lokasi-lokasi tertentu. Jilbab pun mulai boleh dikenakan kembali di kampus dan sekolah.

Cerita tentang suksesi Erdogan melampaui sekulerisme Turki bukanlah hoaks namun nyata adanya. Adalah catatan perjalanan Prof Dr. KH. Didin Hafifuddin, M.Sc ke Turki beberapa tahun yang lalu. Beliau menceritakan Turki benar-benar berubah 180 derajat sejak dipimpin Erdogan dengan partainya AKP.

Hal yang sangat menakjubkan adalah nuansa religi rakyat Turki. Dimana masjid-mesjid sangat ramai dengan anak-anak muda yang melakukan kegiatan keislaman.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button