NASIONAL

Gagal Dapat Investor IKN dari Jepang, Kini Luhut Dekati Abu Dhabi

Banyuwangi (SI Online) – Setelah mundurnya investor proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dari Jepang, SoftBank Group, kini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melirik negara Arab, Abu Dhabi.

“Jumat kemarin kami sudah rapat dengan Kepala Otorita IKN Pak Bambang, dengan Wakil Kepala Otorita IKN Pak Doni dan Deputi Kemenko Marves, termasuk desainer IKN. Sekarang cukup bagus. Ini terkait investor dari Abu Dhabi yang akan mengucurkan sekitar USD 20 miliar,” kata Luhut usai meninjau tempat pengolahan sampah sirkular di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Sabtu (19/3/2022) siang.

Dana dari Abu Dhabi itu nantinya tidak masuk melalui SoftBank. Namun, akan langsung melalui vision fund ke proyek IKN. “Jadi, tidak yang mundur. Sampai detik ini tidak ada masalah soal investor proyek IKN,” tegasnya lagi.

Baca juga: SoftBank Mundur dari Proyek IKN, Dana Rp1430 Triliun Batal Masuk

Luhut membeberkan batalnya SoftBank dan Masayoshi karena ada persoalan internal. Menurutnya, dana USD 100 miliar yang akan dimasukkan ke dalam proyek IKN juga berasal dari Abu Dhabi dan Saudi. Nantinya, dana dari dua negara ini tetap akan masuk langsung ke proyek IKN melalui vision fund lain.

Kabar mundurnya investor proyek IKN mencuat menjelang peresmian megaproyek tersebut. Soft Bank yang awalnya akan mendanai proyek ini mendadak mundur.

Kepala Otorita Ibu Kota Negara Bambang Susantono mengatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir terkait mundurnya SoftBank sebagai investor pembiayaan proyek IKN.

“Mohon juga masyarakat tidak usah terlalu khawatir dengan satu mundur, karena ini merupakan proses dari satu kerja sama dengan swasta yang sebetulnya biasa di dunia pembangunan seperti ini,” kata Bambang Susantono pada Jumat (18/3/2022).

Baca juga: Sebelum SoftBank, Investor Rusia Juga Mundur dari Proyek Kereta Api Borneo

Bambang yakin investor akan datang dengan sendirinya dengan melakukan pengelolaan yang baik.

“Kalau kita melakukan structuring yang baik dari IKN ini tentu investor itu akan datang dengan sendirinya dan mitra-mitra itu berbagai macam, ada yang besar menengah ada juga investor yang kelasnya hanya pada satu sektor atau jenis tertentu misalnya investor dalam pendidikan, kesehatan atau komersial area,” ujarnya.

red: a. syakira/dbs

Artikel Terkait

Back to top button