INTERNASIONAL

Gaza Diserang, Pembangunan RS Indonesia Tetap Berjalan

Gaza (SI Online) – Meski terjadi serangan penjajah Israel ke salah satu wilayah Gaza, Palestina, dimana wilayah tersebut terdapat Rumah Sakit (RS) Indonesia, seluruh relawan pekerja proyek RS Indonesia dilaporkan dalam keadaan aman. Kondisi di wilayah itu memanas setelah militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah tersebut pada Selasa pagi waktu setempat dan menewaskan petinggi kelompok milisi Jihad Islam.

“Alhamdulillah semua relawan dalam kondisi baik. Meski terjadi serangan udara sejak subuh, tetapi aktivitas pembangunan tahap dua RS Indonesia tetap berlanjut, walaupun untuk pekerjaan area dalam saja,” kata Edy Wahyudi selaku site manager RS Indonesia di Gaza, sebagaimana tercantum dalam pernyataan tertulis MER-C yang diterima Suara Islam Online, Selasa (12/11).

Edy mengatakan semua relawan yang berada di sana dalam kondisi baik. Seluruh aktivitas sementara terkonsentrasi di dalam area bangunan rumah sakit.

Saat ini, sebanyak 29 relawan Indonesia berada di Jalur Gaza untuk melakukan pengembangan RS Indonesia yang telah dibangun sejak sembilan tahun lalu.

Mereka membangun tambahan lantai ketiga dan keempat di RS tersebut. Saat ini, kata Edy, struktur bangunan telah selesai sepenuhnya dan pekerjaan arsitektur yang berjalan telah mencapai 56 persen dan pekerjaan mekanikal elektrikal mencapai 28 persen.

“Mohon doa dari rakyat Indonesia untuk rakyat Gaza dan kelancaran pembangunan tahap dua RS Indonesia,” kata Edy.

Rangkaian serangan terdengar sejak sebelum subuh waktu setempat. Serangan yang dilancarkan tentara zionis Israel bahkan telah menyebabkan syahidnya seorang petinggi Jihad Islami, Bahaa Abu Al-ata, dan istrinya setelah tempat tinggal mereka di Gaza City luluh lantak akibat serangan udara tentara zionis.

Syahidnya petinggi Jihad Islami, Bahaa Abu Al-ata memicu serangan balasan dari Jalur Gaza. Sampai detik ini suara-suara ledakan masih terdengar jelas dari lokasi pembangunan RS Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara atau berjarak sekitar 2,5 kilometer dari perbatasan Israel.

Reza Aldillah Kurniawan, salah satu relawan Indonesia yang juga mahasiswa di Universitas Islam Gaza menginformasikan bahwa aktifitas belajar mengajar diliburkan oleh Kementerian Pendidikan.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa 2 warga Palestina telah menjadi korban dan 7 warga lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tentara Israel yang masih terus berlangsung hingga saat ini.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button