Gelar Haflah Milad dan Silaturahmi Syawal 1443 H, DDII Depok Siap Sinergi Dakwah
“Dakwah itu dilakukan bukan dilakukan dengan ‘kober’ (sambilan, red). Kalau seperti itu, akibat membaca sejarah yang salah,” ungkap Adian.
Adian mengingatkan, penulisan sejarah yang mengatakan dakwah Islam dilakukan oleh para ulama sembari berdagang itu adalah keliru. “Itu ‘ngenyek’ (menghina, red). Para ulama dulu berdakwah itu niat, karena akhirnya tinggal, menetap dan menikah disini,” ungkapnya.
Dakwah Islam, lanjut Adian, harus terus digalakkan. Sebab saat ini peradaban besar yang menguasai dunia sudah terbukti tak mampu lagi menyelesaikan berbagai problematika. Gagasan perdamaian dunia oleh peradaban barat ini gagal,” kata dia.
Kemudian, kata Direktur At-Taqwa College Depok itu, umat Islam juga harus menampilkan keunggulan mereka sebagai umat berakhlak mulia. “Masa sekarang ini disebut orang paling jujur itu orang Finlandia. Ini berarti nilai keunggulan kita diambil orang,” katanya.
Di ujung ceramahnya, Adian juga menyinggung soal makna takwa. Menurut Al-Qur’an, orang yang paling mulia di antara manusia adalah mereka yang bertakwa. Takwa juga yang menjadi tujuan akhir seseorang diwajibkan berpuasa Ramadhan. Sayangnya nilai itu sekarang terhapus dan luntur lalu diganti dengan nilai-nilai jahiliyah kembali.
“Nilai-nilai jahiliyah itu orang dihormati kalau dia keturunan bangsawan, kaya, cantik, pintar menghibur, dan yang punya banyak pasukan. Al-Qur’an turun mengubah itu, yang bertakwa yang berilmu, yang mulia,” kata dia.
red: shodiq ramadhan