Geliat Paztrooper di Pelosok Negeri
“Jadi inilah alasan kenapa Paztrooper itu disyaratkan harus Muslim,” jelasnya.
Materi uji kompetensi nasional antara lain uji materi terkait PAZ Al Kasaw, kemampuan baca Al-Qur’an, dan simulasi praktik terapi. “Ini untuk memastikan bahwa Paztrooper sudah bisa melakukan praktik,” tambahnya.
Tak berhenti sampai uji kompetensi, PAPKA juga memiliki program pendampingan Paztrooper tersertifikasi. Targetnya, mereka yang sudah lulus uji kompetensi dapat mendirikan Griya Sehat sendiri yang legal.
“Kita bantu teman-teman untuk membuat Griya Sehat yang standar baik menurut PAZ maupun Kemenkes,” kata Faiz yang mengaku dulunya juga penderita asma ini.
Baca juga: Metode Pengobatan PAZ Al-Kasaw Tidak Anti Kedokteran
Faiz mengungkapkan, dari sekitar 4600 anggota PAPKA, kini yang telah memiliki sertifikasi uji kompetensi berjumlah 1115 orang.
Nah, dari 1115 orang itu, tada 136 Paztrooper yang kini tergabung dalam Paztrooper Siaga Bencana (PAZGANA). Mereka adalah Paztrooper bersertifikasi yang telah dibekali dengan materi PAZ survival untuk terjun di wilayah bencana.
“Pengalaman pertama PAZGANA terjun pasca musibah gempa di Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu,” jelas Faiz.
PAZGANA, kata Faiz, adalah relawannya para relawan dan korban bencana. Tuga mereka membantu relawan agar tetap fit di lapangan.
“Kita punya tips energy booster. Kita pastikan tim relawan dalam kondisi baik dan sehat,” kata dia. [MSR]