PEMUDA

Generasi yang Hilang

Terus terang saja, saya prihatin sekali bila menyaksikan tingkah polah generasi harapan bangsa ini. Hampir tiap hari disuguhi pemandangan yang bikin pedih dan perih. Banyak banget anak-anak dan remaja yang jauh dari nilai-nilai Islam dalam aktivitas hidupnya. Seks bebas, narkoba, dan kriminalitas terus menghiasi kehidupan remaja kita.

Bayangin aja, film, musik, dan acara-acara khusus anak-anak dan remaja dijejali dengan gambaran yang buruk tentang kehidupan. Meski sebagian kalangan masyarakat ada yang berani protes atas masalah tersebut, namun teriakannya tenggelam dalam gemuruh budaya pop yang telah mengakar dalam jiwa anak-anak dan remaja kita. Ibaratnya, kita berteriak hingga serak di tengah samudera yang luas saat badai Tsunami beraksi. Wah, siapa yang mau peduli, ya? Asli, dikacangin!

Memang benar, remaja udah diformat untuk melakukan apa saja yang ditayangkan televisi. Inilah satu sisi keberhasilan sebuah propaganda. Sayangnya, ini propaganda yang salah. Memang dalam dunia komunikasi massa, siapa yang berhasil mendominasi opini, dialah yang akan menjadi trendsetter. Itu sebabnya, komunikasi yang berjalan nggak seimbang ini bakal menimbulkan efek spiral kebisuan. Maksudnya, yang jadi obrolan, yang jadi bahan cerita dan diskusi adalah informasi yang memang mendominasi pikiran penerima informasi. Akibatnya, orang yang nggak ngomongin atau nggak ikut dengan tren tersebut jadi merasa terasingkan. Akhirnya, bagi yang nggak punya idealisme, malah ikut dengan arus tersebut. Meskipun salah. Gaswat bener kan?

Kenapa bisa begitu? Sebab sekarang jamannya Westernisasi alias pembaratan. Mulai soal makanan, hiburan, pakaian, sampai aturan hidup. Semua seragam ala Amrik. Bila ini terus berlanjut, nggak mustahil sepuluh atau dua puluh tahun lagi, kita bakal kehilangan generasi Islam yang unggul; baik dalam soal ilmu maupun ketakwaannya. Barat telah berhasil mempropagandakan 3F: fun, food and fashion. Buktinya bisa kita lihat bagimana keadaan remaja saat ini.

Teman, perjuangan agar generasi Islam ini nggak hilang emang agak berat. Tapi bukan berarti kita gampang menyerah. Nggak boleh. Kita kudu terus bersemangat dan nggak kenal lelah. Pemikiran, kita lawan dengan pemikiran, tsaqofah, juga kita lawan dengan tsaqafah. Walhasil, yang kudu kita lakukan adalah melawan hegemoni Amrik dan Barat. Caranya?

Pertama, ikuti kajian Islam sehingga kita memiliki pemikiran yang Islami. Perasaan kita pun wajib Islami. Kedua, kita kudu memahami Islam dengan utuh dan menyeluruh. Ketiga, kita wajib mendakwahkan Islam kepada seluruh kaum muslimin. Keempat, kita kudu berani membongkar dan mengungkap segala rencana musuh-musuh Islam. Utamanya rencana menghancurkan generasi muda Islam lewat film, nyanyian, musik, dan gaya hidup. Kelima, kita menggalang kekuatan bersama; individu, masyarakat, dan negara dalam melawan hegemoni Amrik dan Barat, juga siapa saja yang memusuhi Islam.

Neng Fitri Komalasari
Mahasiswi al-Imarat

Artikel Terkait

Back to top button