DAERAHORMAS ISLAM

GERAK Jabar Desak Pemerintah Usut Tuntas Teror terhadap Umat Islam dan Ulama

Bandung (SI Online) – Elemen ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Komunis (Gerak) Jawa Barat kembali melakukan aksi dan orasi di depan Gedung Sate, Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (25/9/2020).

Dalam orasinya Ketua Gerak Jabar, Ustadz Roinul Balad menyampaikan bahwa kebangkitan komunis di Indonesia sudah kita rasakan sejak lama. Namun lebih nampak dan nyata kita rasakan sekarang ini. Memasuki bulan September, kita semua diingatkan pada penghianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) yaitu tragedi berdarah Pemberontakan G30S-PKI di Indonesia.

“Pemberontakan tersebut telah banyak memakan korban jiwa di antaranya dari kalangan ulama, santri, masyarakat sipil bahkan perwira tinggi TNI-AD. Peristiwa berdarah ini tidak bisa dimaafkan karena sungguh amatlah keji, tidak beradab dan pelanggaran HAM berat. Oleh karena itu setiap anak bangsa tidak boleh melupakan penghianatan PKI terhadap NKRI,”ungkapnya.

Ustadz Roinul Balad melihat kondisi akhir-akhir ini seperti penyerangan dan percobaan pembunuhan terhadap ulama bahkan imam masjid sudah ada yang dibunuh ketika mengimami sholat, juga penyerangan serta pengerusakan pada bangunan masjid oleh orang yang mengaku sebagai orang gila maka ini adalah gaya dan karakter gerakan neo komunisme.

Oleh karena itu Gerakan Rakyat Anti Komunis Jawa Barat (GERAK JABAR) menyatakan sikap:

  1. Mengutuk kejadian penyerangan, pembunuhan dan pengerusakan terhadap ulama, imam masjid dan masjid di seluruh Indonesia yang dilakukan oleh orang yang mengaku sebagai orang gila.
  2. Meminta kepada aparat kepolisian (KAPOLRI) dan pemerintah republik Indonesia (Presiden Joko Widodo) untuk turun tangan mengusut tuntas peristiwa kriminal dan teror ini.
  3. Meminta kepada masyarakat Jabar dan Indonesia untuk kembali membuka sejarah agar mewaspadai dan sadar betapa kejamnya paham dan gerakan Komunisme.
  4. Mengajak kepada seluruh elemen bangsa yaitu masyarakat, Ormas, POLRI, TNI dan Pemerintah untuk melawan dan menghentikan kebangkitan Neo Komunisme di Indonesia.
  5. Mengajak kepada seluruh elemen bangsa dan media massa untuk memutar kembali film G30S-PKI agar kita semua tersadar betapa jahat dan kejamnya Komunisme.

Dalam aksi damai ini juga digelar dengan atraksi seni bela diri oleh para jawara sebagai wujud kesiapsiagaan dalam menghadapi dan melawan komunis. Massa kemudian melanjutkan aksi dan orasi di depan Gedung Merdeka Jl. Asia Afrika. Menjelang Maghrib massa kemudian membubarkan diri dengan tertib dan teratur. Sepanjang aksi massa tetap melakukan protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker.

Rep: Suwandi

Artikel Terkait

Back to top button