INTERNASIONAL

Gerakan Buy Muslim First, Bagian dari Tuntutan Keimanan

Jakarta (SI Online) – Gerakan Buy Muslim First di Malaysia saat ini sedang marak diperbincangkan. Melalui kabar yang tersebar di media sosial, gerakan ini berhasil meningkatkan perekonomian pengusaha Muslim di Malaysia. Aksi gerakan tersebut merupakan upaya rakyat Malaysia dalam melawan monopoli perdagangan oleh pengusaha Cina di Malaysia.

Pimpinan Dai Internasional Cikgu Ahmad Abdullah, salah satu tokoh di Malaysia membenarkan gerakan tersebut. Menurutnya, gerakan mengutamakan membeli barang sesama Muslim sebenarnya sudah lama dilakukan.

“Gerakan Buy Muslim First itu bukan gerakan boikot, tapi gerakan mendahulukan membeli produk Muslim. Gerakan ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu, namun sejak awal gerakannya soft (halus),” kata Cikgu Ahmad kepada Suara Islam Online, Jumat (13/9/2019).

Tetapi, lanjut Ahmad, gerakan Buy Muslim First yang sekarang ada itu lebih agresif. Apalagi ada pihak-pihak yang menyuarakan gerakan ini dengan cukup keras.

Dahulu ada gerakan namanya M to M (Muslim to Muslim), jual beli produk sesama Muslim. “Gerakan ini sama juga, mengutamakan pembelian barang ke sesama Muslim,” jelasnya.

Kata Ahmad, gerakan semacam ini dilakukan karena bagian dari tuntutan keimanan. “Apalagi pernah ada kasus produk non Muslim yang berlabel halal tetapi ternyata tidak halal,” ungkapnya.

Setiap Muslim harus memastikan apa yang dimakannya produk yang benar-benar halal. “Karena itulah harus dipastikan bahan-bahannya, cara pengolahannya dan semua unsurnya itu benar-benar halal. Nah dengan membeli produk Muslim tentu lebih terjamin kehalalannya, dan sekali lagi ini bagian dari tuntutan keimanan,” tandas Ahmad.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button