AKHLAK

Ghibah; Larangan dan Bahayanya

Di dalam Islam pun perbuatan ghibah juga dilarang, seperti dalam hadis:

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جُرَيْجٍ عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلْ الْإِيمَانُ قَلْبَهُ لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعُ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَّبِعْ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ

Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata, telah menceritakan kepada kami [Al Aswad bin Amir] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Ayyasy] dari [Al A’masy] dari [Sa’id bin Abdullah bin Juraij] dari [Abu Barzah Al Aslami] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya namun keimanannya belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalian mengumpat seorang muslim dan jangan pula mencari-cari kesalahannya. Sebab siapa saja yang mencari-cari kesalahan mereka, maka Allah akan mencari-cari kesalahannya. Maka siapa saja yang Allah telah mencari-cari kesalahannya, Allah tetap akan menampakkan kesalahannya meskipun ia ada di dalam rumahnya.” (HR. Abu Daud)

Ghibah merupakan perbuatan yang sangat bahaya dalam pandangan Islam, adapun bahaya-bahaya yang ditimbulkan ketika kita melakukan perbuatan ghibah, salah satunya dijelaskan dalam hadis berikut:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا وَاصِلٌ مَوْلَى أَبِي عُيَيْنَةَ حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ عُرْفُطَةَ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ نَافِعٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَارْتَفَعَتْ رِيحُ جِيفَةٍ مُنْتِنَةٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُونَ مَا هَذِهِ الرِّيحُ هَذِهِ رِيحُ الَّذِينَ يَغْتَابُونَ الْمُؤْمِنِينَ

Telah bercerita kepada kami Abdushshamad telah bercerita kepadaku bapakku telah bercerita kepada kami Washil budak Bani ‘Uyainah, telah bercerita kepadaku Khalid bin ‘Ufutho dari Thalhah Bin Nafi’ dari Jabir bin Abdullah berkata; ketika kami besama Nabi shallallahu’alaihi wasallam berhembus bau bangkai yang busuk, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apakah kalian tahu bau apa ini? ini adalah bau orang-orang yang suka meng-ghibah orang orang mukmin”. (HR. Imam Ahmad).

Sesuai sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa ghibah juga dapat dilihat sebagai dosa besar pada hadis sebagai berikut:

حد ثناجعفربن مسافرحد ثناعمروبن أبي سلمة قال حد ثنازوهيرعن العلاء بن عبدالرحمن عن أبيه عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أن من أكبر الكبا ئر استطالة المرءفي عرض رجل مسلم بغيرحق ومن الكبائر السبتان بالسبة

Rasulullah saw bersabda, yang paling besar dosa besar adalah gunjingan seseorang tentang kehormatan seorang laki-laki muslim tanpa kebenaran.

Dengan memperhatikan hadis-hadis yang dipaparkan, dapat kita pahami bahwa ghibah adalah perbuatan yang diharamkan. Meskipun terjadi perselisihan pendapat tentang apakah ghibah masuk dosa besar atau dosa kecil, hal terpenting dalam ghibah bukan terletak pada dosa besar atau dosa kecilnya akan tetapi ghibah merupakan tindakan tercela yang dikecam baik oleh Al-Qur’an maupun hadis. Perbuatan ini harus dihindari oleh setiap manusia, khususnya umat Islam, karena siapapun pelakunya akan mendapatkan dosa dan hukuman dari Allah SWT. Wallahu a’lam Bisshawwaab.

Hafilda, Mahasiswi Ilmu Hadis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button