RESONANSI

Berkarakter Bak Singa Raja Hutan, Bonbin atau Sirkuskah?

Dalam kehidupan dunia binatang, tentu sedikitnya kita telah mengenal julukan dan karakter Singa. Paling tidak, ada tiga julukan dan karakter Singa.

Pertama, Singa Si Raja Hutan. Julukan dan karakter Singa ini layak disematkan dalam dirinya karena memiliki prinsip yang kuat dan teguh dalam mempertahankan eksistensinya sebagai Raja Hutan.

Kedua, Singa Bonbin (Kebon Binatang). Singa ini yang semula mendapat julukan Si Raja Hutan setelah dimasukan ke Bonbin berubah karakternya. Ia hidup dalam kerangkeng yang terbatas, hidupnya hanya menunggu waktu-waktu tertentu mendapatkan jatah makanan yang diberikan Sang Pawang.

Singa Bonbin ini akhirnya hanya sebagai tontonan para turis lokal atau mancanegara. Di dalam kerangkeng Bonbin, Singa ini hanya berlenggak-lenggok berjalan sambil menunggu lemparan-lemparan makanan dari para turis yang sudah diizinkan melemparkan makanan untuknya.

Ketiga, Singa Sirkus. Karakter Singa jenis ini lebih parah lagi dibandingkan dengan Singa Bonbin. Singa Sirkus ini bukan hanya sebagai tontonan layaknya Singa Bonbin, tapi lebih dari itu Singa ini dijadikan pertunjukkan atraksi sirkus.

Singa Sirkus ini akan menuruti saja apa yang menjadi instruksi pawangnya. Manakala Si Pawang menginstruksi dengan lisan dan bahasa tubuhnya untuk Singa menjulurkan lidah, duduk atau melompat, maka Singa ini pun akan segera menjulurkan lidah, duduk atau melompat.

Demikian pula, jika Si Pawang dengan bahasa tubuhnya menyibak-nyibak kedua tangannya untuk berdiri dan bersorak, maka Singa Sirkus ini akan menuruti saja perintah Pawangnya bersorak-sorai.

Dari analogi ketiga jenis karakter Singa di atas yang terkait dengan kehidupan, semoga kita tidak termasuk dalam katagori yang berkarakter bak Singa Bonbin atau Sirkus.

Selain pentingnya berkarakter bak Singa Si Raja Hutan, menjadi sebuah keniscayaan bahwa manusia yang pertama dan utama harus menjunjung tinggi akhlak (etika) dalam kehidupan.

Hal ini selaras dengan hadits: “Dari Abu Harairah radhiyallahu anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR Ahmad dan Al-Hakim.[]

Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial

Artikel Terkait

Back to top button