Global Wakaf-ACT Ajak Umat Bebaskan Kemiskinan dengan Wakaf Produktif
Pahala Terus Mengalir
Dalam kesempatan yang sama, Presiden ACT Ibnu Khajar, mengingatkan tipisnya batas kehidupan dengan kematian. Karena itu ia mengajak agar umat melakukan amal yang dapat mengalirkan terus pahala, tanpa dibatasi oleh kematian.
“Jangan sampai saat kematian datang, amal kita juga ikut terhenti. Itu mungkin yang menjadikan banyak orang takut mati,” kata dia.
Amal saleh yang pahalnya terus mengalir, meskipun yang beramal sudah meninggal, itulah yang dinamakan dengan wakaf. Wakaf ini pula yang menjadi salah satu instrumen dalam ekonomi syariah yang telah dicontohkan sejak zaman Rasulullah Saw hingga zaman-zaman berikutnya.
“Wakaf adalah solusi peradaban umat dari masa ke masa,” kata N. Imam Akbari, Presiden Global Wakaf Foundation dalam sambutannya.
Waqf Busines Forum, kata Imam, menjadi salah satu wasilah yang dilakukan Global Wakaf sebagai ajang silaturahim dan memaknainya dengan manfaat yang luar biasa.
“Ini bagian dari cara kita tumbuh bersama. Bisnis kita tidak hanya bicara profit tapi juga benefit, kebermanfaatan,” kata Imam.
Sebagai informasi, dalam ajang Waqf Busines Forum, Global Wakaf juga secara langsung menerima wakaf dan komitmen wakaf dari para peserta. Baik wakaf uang maupun saham perusahaan.
Suci Angelia, perwakilan Komunitas Bisa Wakaf menyerahkan uang senilai Rp200 juta untuk wakaf sumur di Palestina. Sedangkan Ibu Hesti, perwakilan Majelis Al Firqah An-Najiyah menyerahkan uang wakaf senilai Rp240 juta.
Haji Nurus Shobah berkomitmen menyerahkan wakaf uang senilai Rp33 juta dan juga 10 persen saham perusahaannya. Kemudian, Novan Kristianto juga berkomitmen mewakafkan 20 persen saham perusahaan yang dimilikinya.
red: shodiq ramadhan