NUIM HIDAYAT

Goenawan Mohamad dan Politik

“Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?“ (QS An Nahl 76)

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS An Nahl 90)

“Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan.” (QS Al A’raf 159)

“Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan.” (QS Al A’raf 181)

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Maidah 8)

“Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.” (QS al An’am 152)

Sifat adil dapat diartikan mengambil suatu keputusan yang tepat setelah mempertimbangkan berbagai pihak. Yang pro dan kontra. Dan fitrah manusia di dunia ini menginginkan keadilan.

Walhasil, bila politik tidak dibimbing nilai-nilai mulia agama (sekulerisme), yang terjadi adalah politik yang berdasar akal dan hawa nafsu. Politik dijadikan alat untuk memperkaya diri, pamer pencitraan, dan tidak ada rem dalam menaklukkan manusia. Pembunuhan antarmanusia pun dilakukan seenaknya dan akhlak mulia menjadi hilang. Seperti yang  dilakukan Pemerintah Amerika yang membunuh lebih satu juta orang di Irak atau ‘ISIS’ yang membom jamaah masjid seenaknya. Wallahu alimun hakim.

Nuim Hidayat, Dosen Akademi Dakwah Indonesia Depok.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button