#Menuju Pilpres 2024NASIONAL

Guntur PDIP Tak Butuh Suara 212, Ustaz Bernard: Umat Juga Tak Akan Pilih Parpol Terkorup, Anti Pengajian dan Capres Gemar Pornografi

Jakarta (SI Online) – Bekas kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini loncat menjadi Caleg PDI Perjuangan, Guntur Romli, mengaku tidak tertarik dukungan kelompok 212.

Hal tersebut dikatakan Guntur dalam dialog “Catatan Demokrasi tvOne” beberapa waktu lalu.

“Kami tidak tertarik, ya mohon maaf. Tapi ya harus kita katakan bahwa kami tidak tertarik dukungan 212, kita harus tegaskan seperti itu,” kata Guntur menimpali politisi Partai Gerindra Andre Rosiade yang mengaku membutuhkan dukungan umat Islam dan non-Islam untuk Pilpres mendatang.

Menanggapi pernyataan Guntur Romli, Wakil Ketua Persaudaraan Alumni 212 Ustaz Bernard Abdul Jabbar balik menyatakan bahwa pihaknya, pimpinan PA 212 dan umat Islam yang mengikuti gerakan 212 juga tidak akan mendukung PDIP dalam kancah politik.

“Jangan ‘kegeeran’ kita mau dukung, kita juga tidak akan mendukung partai yang kadernya paling banyak kena kasus korupsi,” kata Ustaz Bernard kepada Suara Islam Online, Sabtu pagi (23/09/2023).

Bukan hanya terbanyak kasus korupsinya, Ustaz Bernard menambahkan, pihaknya juga tidak akan bersama dengan partai yang pimpinannya terkesan anti pengajian dengan mengusili ibu-ibu yang gemar pengajian.

“Pengajian itu salah satu cara menuntut ilmu. Ibu-ibu juga wajib menuntut ilmu. Kalau ada pimpinan partai politik yang nyinyir, sinis dan terkesan anti pengajian, kita tidak akan pernah dukung partainya,” jelas Ustaz Bernard yang juga pengurus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Bekasi ini.

Bukan hanya itu, dalam konteks Pilpres 2024, Ustaz Bernard juga mengingatkan bahwa PA 212 juga tidak akan mengarahkan dukungannya pada sosok calon presiden yang memiliki rekam jejak gemar dengan pornografi. Apalagi jika kegemaran itu diakui secara terbuka tanpa rasa bersalah.

“Kita tahu capres yang didukung Guntur itu pernah bilang suka film porno, bahkan bilang salahnya dimana jika dirinya nonton film porno,” kata dia.

Sebagai informasi, menurut survei SMRC kekuatan pendukung gerakan 212 disebut setara dengan jumlah suara PDIP.

Survei SMRC yang dirilis pada Kamis (21/9/2023) mengungkap, kekuatan pendukung Gerakan 212 setara dengan jumlah suara yang diperoleh PDIP dalam Pemilu 2019 lalu.

Dalam survei nasional dengan responden sekitar 6400 orang dan digelar pada Juli-Agustus kemarin itu, SMRC menemukan bahwa sekitar 16 persen dari total pemilih di Indonesia adalah pendukung Gerakan 212.

“Banyak loh. Sekitar 35 juta orang mendukung Gerakan 212. Partai Politik saja yang punya suara 15-16 persen sedikit. Hanya PDIP dan Gerindra yang mendekati itu,” kata Pendiri SMRC Saiful Mujani.[]

Artikel Terkait

Back to top button