INTERNASIONAL

Hagia Sophia Jadi Masjid Lagi: Uni Eropa Sesalkan, Yunani Mengutuk Turki

Jakarta (SI Online) – Bangunan bersejarah di Istanbul, Hagia Sophia, kembali jadi sorotan dunia hari ini setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan kembali fungsinya sebagai masjid.

Keputusan Presiden Erdogan itu disambut suka cita warga Turki yang sudah lama menanti-nanti untuk dapat beribadah di Hagia Sophia sebagaimana dulu sebelum diubah menjadi museum oleh Mustafa Kemal Pasha.

Meski demikian, ada sejumlah negara yang menolak keputusan Turki itu. Sikap ini disebut Erdogan sebagai serangan terhadap kedaulatan Turki.

Uni Eropa (UE) adalah salah satu yang menyesalkan keputusan Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk menyatakan Hagia Sophia di Istanbul sebagai masjid.

“Keputusan Dewan Negara Turki untuk membatalkan salah satu keputusan penting Turki modern dan keputusan Presiden Erdogan untuk menempatkan monumen di bawah pengelolaan Presidensi Urusan Agama sangat disesalkan,” kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (11/7/2020).

Selain Uni Eropa, Yunani juga mengutuk keputusan Turki yang mengubah museum Hagia Sophia di Istanbul menjadi masjid. Yunani mengatakan keputusan itu akan memiliki dampak tidak hanya pada hubungan antara kedua negara, tetapi pada hubungan Turki dengan Uni Eropa.

“Yunani mengutuk dengan cara yang paling intens keputusan Turki untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid. Ini adalah pilihan yang menyinggung semua orang yang juga mengakui monumen itu sebagai Situs Warisan Dunia. Dan tentu saja itu tidak hanya memengaruhi hubungan antara Turki dan Yunani, tetapi juga hubungannya dengan Uni Eropa,” kata kantor Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dalam sebuah pernyataan tertulis seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (11/7/2020).

Mantan Menteri Luar Negeri Yunani Dora Bakoyannis dan saudara perempuan Mitsotakis mentweet bahwa Erdogan telah “melintasi Rubicon” dengan keputusannya, secara efektif bergerak sendiri jauh dari dunia Barat.

Erdogan sendiri telah mengatakan Hagia Sophia yang berusia hampir 1.500 tahun akan tetap terbuka untuk Muslim, Kristen, dan orang asing, tetapi menambahkan bahwa Turki telah menggunakan hak kedaulatannya untuk mengubahnya menjadi masjid dan akan menafsirkan kritik terhadap langkah itu sebagai serangan terhadap kemerdekaannya.

red: farah abdillah/dbs

Artikel Terkait

Back to top button