INTERNASIONAL

Hamas Kecam Serangan Pemukim Ilegal Yahudi terhadap Gereja Yerusalem

Yerusalem (SuaraIslam.id) – Sekelompok pemukim ilegal Yahudi menyerbu Kapel Penjara Kristus (Prison of Christ Chapel) dan melakukan perusakan di Kota Tua Yerusalem.

Pastor Nikodemus Schnabel dari Dormition Abbey yang terletak di dekat Kota Tua Yerusalem menggambarkan serangan pada Kamis itu konsisten dengan pandangan kepemimpinan baru Israel.

“Selamat datang di Israel baru yang membenci Kristen, didorong dan didukung oleh pemerintah saat ini!” tweet Schnabel.

Tindakan yang sangat keterlaluan itu dikecam keras Hamas. Dalam siaran pers, Hamas menggambarkan serangan para pemukim Zionis terhadap gereja tersebut sebagai, “Sikap fasis dan rasis yang bertentangan dengan hukum internasional dan nilai-nilai agama.”

“Serangan itu adalah bagian dari kejahatan Israel terhadap tempat-tempat suci Palestina, gereja bersejarah, dan makam.”

Hamas menambahkan, “Kejahatan semacam itu bertujuan untuk Yahudisasi kota dan mengubah fitur Arab dan Palestinanya.”

Gerakan Hamas memperbarui seruannya kepada komunitas internasional dan badan serta lembaga hak asasi manusia untuk “bekerja meminta pertanggungjawaban pemukim Israel atas berbagai kejahatan dan pelanggaran mereka di pengadilan internasional.”

“Seorang warga Amerika Serikat (AS) ditangkap di Yerusalem pada Kamis (2/01/2023) setelah diduga memasuki gereja dan merobohkan patung Yesus dari alas berdirinya,” ungkap pernyataan polisi Israel, dilansir The Daily Beast.

Insiden itu terjadi di dalam Church of the Flagellation, situs ziarah Kristen di kota Via Dolorosa, jalan yang diyakini Yesus membawa salibnya ke tempat penyalibannya. Dalam gambar yang dibagikan di media sosial, patung yang rusak itu terlihat tergeletak miring setelah dirobohkan dari alasnya. Di lantai di sebelah patung, seorang pria yang terengah-engah terlihat menahan tersangka perusak.

“Anda tidak dapat memiliki berhala di Yerusalem,” ujar tersangka yang sedang dibekuk warga Palestina. “Ini adalah kota suci,” ungkap tersangka.

Pria itu juga terdengar meminta agar diizinkan “mengenakan kippah saya”, mengacu pada penutup kepala tradisional yang dikenakan pria Yahudi.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button