#Bebaskan PalestinaINTERNASIONAL

Hamas: Perlawanan Palestina Hindari Sipil dan Hanya Menggempur Target Militer Israel

Gaza (SI Online) – Gerakan Pejuang Hamas menegaskan bahwa perlawanan Palestina dalam gempuran balasannya selama agresi ke Gaza pada Mei lalu, hanya menarget komunitas dan sasaran militer Israel.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, Jumat (13/8), Hamas dalam rilisnya menanggapi laporan Human Right Watch terkait agresi Israel ke Gaza mulai 10 Mei 2021, dan berlangsung selam 11 hari, menyisakan korban 255 gugur, termasuk 39 wanita dan 67 anak-anak, serta 1948 korban luka, dan kerusakan 41648 rumah, baik keseluruhan maupun sebagian.

Hamas menegaskan urgensi laporan HRW yang mengungkap bahwa penjajah Israel melakukan kejahatan yang bisa mengarah pada kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, lewat bombardir Gaza.

Selain itu, pentingnya aksi internasional untuk menghukum penjajah dan pimpinan Israel, serta membuat segenap langkah untuk menghentikan agresi yang terus berlanjut dan mengakhiri penjajahah, namun di saat yang sama juga menuding perlawanan Palestina menyerang warga sipil Israel.

Hamas menegaskan bahwa hak bangsa Palestina untuk membela diri dan tempat sucinya, serta melawan penjajah dengan segenap cara, termasuk perlawanan bersenjata, hak ini mendapat jaminan hukum internasional, dan pihak perlawanan dalam membela dirinya dan merespon agresi hanya menggempur komunitas dan sasaran militer Israel.

Hamas mengungkap pihaknya membuat semua prosedur dan kehati-hatian supaya menghindari sasaran sipil dimanapun itu, di samping keseriusan perlawanan mengembangkan kemampuan militernya untuk mengetahui detail kantor dan aktifitas militer Israel saja.

Hamas juga mengapresiasi setiap langkah invetigasi internasional terkait agresi Israel yang terus berlanjut ke Gaza, dan menyampaikan kesiapan bekerja sama untuk menampilkan fakta dan berlaku adil terhadap korban, dengan penuh keyakinan bahwa persoalan Palestina menginginkan keadilan, dan bangsa kami adalah korban agresi rasial yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button