INTERNASIONAL

Hancurkan Gedung Media di Gaza, Israel Tuduh Hamas Ganggu Sinyal Iron Dome

Tel Aviv (SI Online) – Israel menuduh gedung media di Gaza, Menara Jala, yang mereka hancurkan digunakan Hamas untuk menghambat sinyal pertahanan udara Iron Dome.

Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) Gilad Erdan memberikan penjelasan paling rinci tentang keputusan menyerang gedung media itu saat dia bertemu dengan Kepala Kantor Berita AP, Gary Pruitt, di kantor pusatnya di New York.

Baca juga: Pejabat Hamas: Kemana Para Pemimpin, Presiden, Perdana Menteri Saat Israel Hancurkan Kantor Media di Gaza?

“Unit itu mengembangkan sistem jamming elektronik untuk digunakan melawan sistem pertahanan Iron Dome,” papar Erdan, mengacu pada perisai anti-rudal yang mencegat roket-roket Hamas.

Dia memuji peran Associated Press, salah satu kantor berita utama dunia bersama dengan Agence France-Presse dan Reuters. Dia mengaku tidak membayangkan karyawan AP mengetahui dugaan penggunaan gedung oleh Hamas.

“Israel melakukan segala yang bisa dilakukan untuk memastikan tidak ada karyawan atau warga sipil yang terluka selama operasi penting ini,” papar dia dalam pernyataan yang dirilis sehari setelah pertemuannya dengan para eksekutif AP.

Baca juga: Hamas Mampu Hancurkan Tel Aviv dengan 130 Rudal Per Menit

Dia juga menuduh Hamas adalah organisasi teroris genosida yang tidak menghargai pers. “Mereka sengaja menempatkan mesin terornya di wilayah sipil, termasuk di kantor-kantor yang digunakan oleh media internasional,” tuduhnya.

Erdan mengatakan Israel “bersedia membantu” Associated Press dalam membangun kembali kantornya di Gaza, yang dikendalikan Hamas.

AP dan kelompok hak media internasional sebelumnya menyerukan penyelidikan independen atas tuduhan bahwa gedung Menara Jala itu digunakan Hamas.

Serangan udara Israel juga menghancurkan kantor Al Jazeera, jaringan televisi yang berbasis di Qatar yang sering membuat jengkel Israel dan negara-negara Arab dengan liputannya.

Pemilik Menara Jala tidak berhasil memohon 10 menit waktu tambahan untuk membiarkan Al Jazeera mengambil peralatannya tetapi seorang perwira Israel menolak permintaan itu dan melanjutkan rencana serangan.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button