FILANTROPI

Hari NKRI 3 April: Mengenal Sisi Lain Mohammad Natsir

Allahyarham Mohammad Natsir telah menginisiasi program dakwah pedalaman pada 1968 setelah ia mendirikan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) pada 26 Februari 1967.

Pada saat itu lembaga-lembaga Islam lainnya sudah memfokuskan diri pada bidangnya masing-masing seperti Muhammadiyah dan Al-Azhar fokus pada pendidikan umum, NU fokus pada pendidikan pesantren, ada juga yang fokus pada majalah, radio, dll yang mana tujuan semuanya adalah dakwah.

Namun, Mohammad Natsir melihat peluang yang lebih jauh dari dakwah ini, yakni “Dakwah Pedalaman”, menyebarluaskan dakwah Islam hingga ke pelosok-pelosok, ke pedalaman, ke seluruh penjuru Nusantara.

Hal ini sesuai dengan hadis dari Abu Umamah al-Baahili ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia.” (HR. At-Tirmidzi No.2685)

Mengajarkan ilmu agama kepada manusia, dimana manusia disini dalam konteks yang sangat luas, dimana ada manusia maka disitu kita harus berdakwah. Bapak Mohammad Natsir lalu merekrut beberapa dai yang ada, diberikan pendidikan cara bertani, beternak, bagaimana interaksi dengan orang pedalaman, dll. Selama enam bulan para dai dibina di Pesantren Darul Falah Bogor.

Pada 1968 inilah pengiriman pertama kali dai ke berbagai pedalaman di Indonesia. Ada yang dikirim ke Mentawai, NTT, Maluku, Sulawesi Tengah, dan lain lain. Dan kini, hingga 2022, sudah tercatat 5.420 dai yang bertugas.

Alhamdulillah telah berdiri kampus utama kaderisasi guru ngaji, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir strata S-1, telah meluluskan sekitar 900 alumni. Kelak setelah wisuda mereka yang berkiprah dalam bidang dakwah di berbagai pelosok Nusantara. Di samping itu, tahun 2023 ini, Dewan Da’wah juga telah mendirikan 28 Kampus Akademi Dakwah Indonesia (ADI) di beberapa kota/kabupaten.

Melalui para Donatur pendukung dakwah yang dititipkan kepada LAZNAS Dewan Da’wah, proses pendidikan guru ngaji di STID Mohammad Natsir dan ADI di beberapa kota/ kabupaten alhamdulillah di mudahkan oleh Allah pengkaderan dan pengirimannya ke pelosok pedalaman untuk berdakwah.

Begitulah cerita singkat Bapak NKRI kita juga Bapak Dakwah Pedalaman kita, Bapak Mohammad Natsir yang begitu menginspirasi hingga kini sudah banyak lembaga yang menduplikat dakwah pedalaman menjadi programnya masing-masing. Alhamdulillah kebaikan ini terus menyebar dan berkembang dengan baik.

Doakan kami agar selalu istiqamah dijalan Allah Subhanahuwata’ala. Aamiiin. Mari dukung proses pengkaderan dan pengiriman para Guru Ngaji /Dai yang dapat menjadi solusi di masyarakat pedalaman hingga ke penjuru Nusantara, melalui LAZNAS Dewan Da’wah ke Rekening Infaq Bank Syariah Indonesia (BSI) # 728 2020 728 (a.n Laznas Dewan Da’wah). HP. 0858-8282-4343. []

Artikel Terkait

Back to top button