NUIM HIDAYAT

Hasan Al Bana dan Kejeniusan Pembangunan

Ia telah dapat melakukan hal itu dalam pengorganisasian kelompok-kelompok, dalam pengorganisasian serikat-serikat dagang Ikhwan, pengorganisasian para juru dakwah dan pengorganisasian para komando yaitu mereka yang telah menyaksikan dan ikut serta dalam pertempuran-pertempuran Palestina, pertempuran-pertempuran Terusan Suez, dimana mereka mempunyai pengaruh yang besar sekali. Semuanya ini menjadi bukti dari kejeniusan sistem ini.

Kejeniusan pembangunan dalam mengumpulkan bermacam-macam bentuk manusia, bermacam-macam mentalitas dan umur dan dari bermacam-macam suasana. Semuanya itu dikumpulkan dalam suatu bangunan. Persis sebagaimana irama-irama yang berbeda -beda dikumpulkan dalam suatu simfoni yang jenius. Semuanya itu dicap menjadi satu cap yang dikenal oleh semua orang. Semuanya didorong ke arah satu jurusan. Walaupun terdapat perbedaan-perbedaan dalam hal perasaan, tanggapan, umur dan lingkungan, semuanya itu meliputi suatu jangka waktu seperempat abad lamanya.

Apakah anda berpendapat bahwa adalah suatu kebetulan saja bahwa ia bernama al Bana (si Pembangun?) Ataukah ini suatu kehendak dari Yang Maha Tinggi, yang telah menjalin dalam bukunya yang telah ditulis antara kebetulan-kebetulan yang paling kecil dengan takdir-takdir yang paling besar dalam suatu jalinan yang sesuai dan seimbang?


Hasan al Bana telah berpindah ke samping Tuhannya. Ia telah pergi setelah ia menyelesaikan dasar-dasar pembangunannya. Ia pergi dengan melalui mati syahid sebagaimana yang telah diiradatkan Tuhan baginya: Suatu operasi yang baru dari operasi-operasi pembangunan.

Operasi pendalaman pondasi dan pengokohan dinding-dinding. Seribu satu pidato, seribu satu makalah yang dilakukan oleh si Syahid yang telah meninggalkan kita itu tidak akan menggejolakkan dakwah dalam diri anggota-anggota Ikhwan sebagaimana yang telah digejolakkan oleh tetesan-tetesan darah suci yang mengalir dari tubuhnya.

Kata-kata yang keluar dari kita akan tetap hanya menjadi patung lilin saja, sampai kita mau mengorbankan jiwa untuk kepentingannya, maka barulah di waktu itu kata-kata itu mempunyai jiwa dan ditakdirkan untuk hidup selama-lamanya.

Ketika penguasa-penguasa tiran yang kerdil-kerdil itu menindas Ikhwan dengan besi dan api, maka mereka telah terlambat. Bangunan yang telah didirikan Hasan al Bana tidak dapat diruntuhkan lagi dan tidak dapat dibongkar lagi. Ia telah berubah menjadi suatu gagasan yang tidak dapat dihancurkan oleh api dan besi.

Tidak pernah dalam sejarah bahwa besi dan api menghancurkan suatu pemikiran. Kejeniusan si Pembangun telah meninggi jauh di atas tiran-tiran yang kerdil itu. Kesewenang-wenangan berlalu, tetapi Ikhwan tetap di tempatnya.

Memang dari waktu ke waktu ada orang-orang Ikhwan yang meninggalkan barisan. Setiap kali ini terjadi maka orang-orang yang seperti itu jatuh dari barisan sebagaimana daun-daun yang telah tua jatuh dari pohon yang rindang. Mereka pergi tapi tidak meninggalkan pengaruh apa-apa dalam barisan sebagai keseluruhannya.

Memang dari waktu ke waktu terjadi bahwa para musuh Ikhwan dapat menangkap salah satu cabang dari pohon yang besar itu. Mereka mengira bahwa cabang yang mereka pegang itu mempunyai akar yang dalam tubuh di batang pohon itu, sehingga kalau mereka berhasil membongkarnya maka mereka akan dapat membongkar seluruh pohon itu. Tetapi kalau mereka telah benar-benar membongkar dahan itu, maka apa yang mereka pegang tidak lebih dari sebuah dahan yang kering dan lapuk, sebagaiamana halnya dengan sepotong kayu api, tidak ada air di dalamnya, tidak ada daun dan tidak ada buah.

Inilah kejeniusan pembangunan, yang selalu tetap ada lama setelah si Pembangun itu sendiri telah tiada.


Sekarang ini bangunan Ikhwan menghadapi banyak campuran masalah, lebih banyak dari apa yang dihadapi sebelumnya. Tetapi akarnya sekarang lebih dalam, bangunannya lebih menjulang dan tubuhnya lebih kokoh. Sekarang ini ia telah menjadi Aqidah dalam jiwa, ia telah menjadi masa lalu dalam Sejarah, menjadi harapan untuk masa depan dan menjadi suatu mazhab dalam kehidupan. Dan di belakang semuanya ini terdapat Iradat Allah yang tidak dapat dikalahkan dan darah si Syahid yang tidak dapat dilupakan.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button