NUIM HIDAYAT

Hasan al-Banna, Lelaki yang Patut Diteladani

Usianya hanya 43 tahun. Tapi warisannya luar biasa. Sekitar 70 organisasi yang tersebar di seluruh dunia, meneruskan perjuangannya. Ia mewariskan nilai. Ia mengikuti jejak Nabi Muhammad Saw dalam mewarnai dunia.

Ia menjadi teladan dalam keluarga, dalam masyarakat, dalam negara dalam upaya melenyapkan kezaliman yang ada di Mesir dan daerah sekitarnya. Pembawaannya kalem dan kata-katanya menyentuh hati sanubari. Ceramah-ceramahnya dihadiri ribuan orang. Mulai dari orang awam hingga para ulama. Kata-katanya ‘menakjubkan’, berhiaskan mutiara Al- Qur’an, Sunnah dan perkataan ‘ulama salaf’.

Ia dilahirkan untuk menjadi teladan. Buku, tulisan, ceramah dan kepribadiannya menjadi bahan rujukan para ulama (cendekiawan Islam). Pembangun yang jenius, kata ulama besar Mesir, Sayid Qutb.

Ya, ia adalah Hasan al Bana. Laki-laki yang menyerahkan jiwa raganya untuk melanjutkan misi mulia para Nabi. Menyebarkan dakwah Islam ke Mesir dan sekitarnya.

Dalam kehidupan manusia, ada syetan dan nafsu. Rupa-rupanya melihat pengaruh al Bana yang begitu hebat di Mesir, membuat Sang Raja saat itu tidak suka (dengki). Sang Raja dan kawan-kawannya bersekongkol untuk membunuhnya. Sang Raja tidak mau ada orang lain yang dipuja selain dirinya.

Maka diutuslah satu hari di tahun 1949, sejumlah tentara untuk membunuhnya. Al Bana yang saat itu bersama sahabatnya, diberondong peluru hingga wafat. (Tentang pembunuhan Hasan al Bana bisa dibaca buku saya, Sayid Qutb Biografi dan Kejernihan Pemikirannya).

Sang Imam, yang lahir tahun 1943 ini mengakhiri hidupnya dengan mulia. Mati syahid. Sebuah kematian yang dipuji oleh Ql-Qur’an, kitab suci umat Islam. Al-Qur’an menyatakan,

Janganlah kamu mengatakan orang yang berjuang di jalan Allah itu mati. Ia hidup, tapi kamu tidak menyadari.” (QS al Baqarah 154)
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS al Baqarah 169)
Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan.” (QS Ali Imran 157)

Hasan Al Banna menemui delegasi Republik Indonesia yang datang ke Mesir untuk meminta pengakuan atas kemerdekaan RI.

Ya gugur berjuang di jalan Allah, adalah puncak kemuliaan dalam Islam. Sang Imam boleh dibunuh. Tapi karya dan kebaikannya menjadi inspirasi umat Islam sedunia. Manusia mengambil pelajaran besar dari kehidupan pahlawan yang singkat itu.

Rasulullah Muhammad Saw memuji orang-orang yang gugur berjuang di jalan Allah. Sabda Rasulullah,

“Rasulullah Saw bersabda: Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan; dosanya akan diampuni sejak awal kematiannya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya,” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

***

Kemarin (8/2/2021), saya berkunjung ke toko buku milik Pak Rusydi. Toko bukunya terletak di sebuah gang di jalan Kober, gang di Jalan Margonda Depok. Saya sudah lama kenal Pak Rusydi. Orangnya enak diajak bicara, tapi kritis. Kalau kita nggak sabar ngobrol dengan dia, kita bisa ‘cepat lari menjauhinya’.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button