NUIM HIDAYAT

Hebatnya Hizbut Tahrir dan Ikhwanul Muslimin

Maka jangan heran karena sikap represif penguasa Mesir kepada rakyatnya, Mesir tidak bisa menjadi negeri yang maju. Sebuah negara tidak akan menjadi negara besar bila melakukan tindakan otoriter terhadap rakyatnya sendiri dan melarang buku-buku yang bagus beredar di sana.

Baca juga: BNPT Keliru, Memasukkan Ikhwanul Muslimin dalam Kelompok Intoleran

Dua gerakan itu juga banyak anggotanya yang mati syahid dalam memperjuangkan Islam. Mati syahid adalah mati yang dipuji Rasulullah. Orang yang mati dalam menegakkan ajaran Ilahi dijamin surga.

الَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَيَأْمَنُ مِنْ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ الْيَاقُوتَةُ مِنْهَا خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا وَيُزَوَّجُ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنْ الْحُورِ الْعِينِ وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَقَارِبِهِ (رواه الترمذي وابن ماجه)

“Rasulullah Saw bersabda: Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan; dosanya akan diampuni sejak awal kematiannya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Melihat kehebatan dua kelompok ini, alangkah indahnya bila keduanya bersatu. Karena kedua-duanya mempunyai cita-cita yang sama, yaitu ingin menengakkan Khilafah Islamiyah ala Minhaji Nubuwwah.

Penegakan Khilafah adalah hal yang sangat berat. Tidak bisa diupayakan satu gerakan saja. Antar gerakan Islam -bukan hanya Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir saja- harus saling membantu untuk menegakkannya. Tegaknya Khilafah ini adalah satu kepastian, berdasarkan hadits Rasulullah Saw,

ﻋَﻦْ ﺣُﺬَﻳْﻔَﺔَ ﺑْﻦِ ﺍﻟْﻴَﻤَﺎﻥِ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗَﺎﻝَ : ﺗَﻜُﻮْﻥُ ﺍﻟﻨُّﺒُﻮَّﺓُ ﻓِﻴْﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﻥْ ﺗَﻜُﻮْﻥَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺮْﻓَﻌُﻬَﺎ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺇِﺫَﺍ ﺷَﺎﺀَ، ﺛُﻢَّ ﺗَﻜُﻮْﻥُ ﺍﻟْﺨِﻼَﻓَﺔُ ﻋَﻠﻰَ ﻣِﻨْﻬَﺎﺝِ ﺍﻟﻨُّﺒُﻮَّﺓِ ﻓَﺘَﻜُﻮْﻥُ ﻣَﺎ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﻥْ ﺗَﻜُﻮْﻥَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺮْﻓَﻌُﻬَﺎ ﺇِﺫَﺍ ﺷَﺎﺀَ ﺃَﻥْ ﻳَﺮْﻓَﻌَﻬَﺎ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻣُﻠْﻜًﺎ ﻋَﺎﺿًّﺎ ﻓَﺘَﻜُﻮْﻥُ ﻣُﻠْﻜًﺎ ﻣَﺎ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺮْﻓَﻌُﻪُ ﺇِﺫَﺍ ﺷَﺎﺀَ ﺃَﻥْ ﻳَﺮْﻓَﻌَﻪُ ﺛُﻢَّ ﺗَﻜُﻮْﻥُ ﻣُﻠْﻜًﺎ ﺟَﺒْﺮِﻳَّﺔً، ﺛُﻢَّ ﺗَﻜُﻮْﻥُ ﺧِﻼَﻓَﺔً ﻋَﻠَﻰ ﻣِﻨْﻬَﺎﺝِ ﺍﻟﻨُّﺒُﻮَّﺓِ ، ﺛُﻢَّ ﺳَﻜَﺖَ . ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺒِﻴﺐٌ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻗَﺎﻡَ ﻋُﻤَﺮُ ﺑْﻦُ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰِ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺑْﻦُ ﺍﻟﻨُّﻌْﻤَﺎﻥِ ﺑْﻦِ ﺑَﺸِﻴﺮٍ ﻓِﻲ ﺻَﺤَﺎﺑَﺘِﻪِ ﻓَﻜَﺘَﺒْﺖُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺑِﻬَﺬَﺍ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚِ ﺃُﺫَﻛِّﺮُﻩُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﻟَﻪُ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺭْﺟُﻮ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺃَﻣِﻴﺮُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﻋُﻤَﺮَ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚِ ﺍﻟْﻌَﺎﺽِّ ﻭَﺍﻟْﺠَﺒْﺮِﻳَّﺔِ ﻓَﺄُﺩْﺧِﻞَ ﻛِﺘَﺎﺑِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﻋُﻤَﺮَ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰِ ﻓَﺴُﺮَّ ﺑِﻪِ ﻭَﺃَﻋْﺠَﺒَﻪُ .“

Dari Hudzaifah bin Al Yaman radhyalahu ‘anhu, berkata: “Sesungguhnya Nabi saw bersabda: “Kenabian akan menyertai kalian selama Allah swt menghendakinya, kemudian Allah mengangkat kenabian itu bila menghendakinya. Kemudian akan datang Khilafah sesuai dengan jalan kenabian dalam waktu Allah menghendakinya. Kemudian Allah mengangkatnya apabila menghendakinya. Kemudian akan datang kerajaan yang menggigit dalam waktu yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya apabila menghendakinya dan diganti dengan kerajaan yang memaksakan kehendaknya. Kemudian akan datang khilafah sesuai dengan jalan kenabian. Lalu Nabi saw diam”. “Habib bin Salim berkata: “Setelah Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah, sedangkan Yazid bin An Nu’man bin Basyir menjadi sahabatnya, maka aku menulis Hadits ini kepada Yazid. Aku ingin mengingatkannya tentang Hadits ini [yang aku riwayatkan dari ayahnya]. Lalu aku berkata kepada Yazid dalam surat itu: “Sesungguhnya aku berharap, bahwa Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz adalah Khalifah yang mengikuti Manhaj An Nubuwwah sesudah kerajaan yang yang menggigit dan memaksakan kehendak.” Kemudian suratku mengenai Hadits ini disampaikan kepada Umar bin Abdul Aziz, dan ternyata beliau merasa senang dan kagum dengan Hadits ini.” (Hr. Ahmad, Al Bazzar, Abu Dawud, Al Baihaqi dan lain-lain). Wallahu azizun hakim.

Nuim Hidayat, Direktur Forum Studi Sosial Politik.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button