Hijrah: Mukadimah Revolusi Peradaban

Kelompok yang berkuasa dengan para tokoh/pimpinannya yang melampaui-batas (yang dalam istilah Qur’an disebut sebagai ath-thaaghuut) inilah yang membawa kaum/bangsanya keluar dari petunjuk Allah dan sistem-Nya (dienullah, QS Aali Imran [3]: 83) menuju kepada kejahiliyahan (zhulumaat ).
Mereka mengeluarkan kaumnya dari nikmat (نعمة) yang diberikan Allah menuju kepada kesenangan (مَتَاعٌ) temporal yang membinasakan.
اَللّٰهُ وَلِىُّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا يُخۡرِجُهُمۡ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوۡرِؕ وَالَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اَوۡلِيٰٓـــُٔهُمُ الطَّاغُوۡتُۙ يُخۡرِجُوۡنَهُمۡ مِّنَ النُّوۡرِ اِلَى الظُّلُمٰتِؕ اُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ
“Allah adalah waliy (pembimbing, pelindung) orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, auliyaa-nya (pembimbing, pemimpin, pelindung mereka) adalah ath-thaaghuut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah [2]: 257)
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ بَدَّلُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ كُفْرًا وَّاَحَلُّوْا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِۙ
جَهَنَّمَ ۚيَصْلَوْنَهَاۗ وَبِئْسَ الْقَرَارُ
وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا لِّيُضِلُّوْا عَنْ سَبِيْلِهٖۗ قُلْ تَمَتَّعُوْا فَاِنَّ مَصِيْرَكُمْ اِلَى النَّارِ
“Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekufuran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan, (yaitu neraka) Jahanam? Mereka masuk ke dalamnya. (Itulah) seburuk-buruknya tempat kediaman. Mereka itu telah membuat tandingan-tandingan bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah, “Bersenang-senanglah! Sesungguhnya tempat kembalimu adalah neraka.” (QS Ibraahim [14]: 28-30)
اَفَغَيْرَ دِيْنِ اللّٰهِ يَبْغُوْنَ وَلَهٗ ٓ اَسْلَمَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّاِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ
“Maka apakah mereka mencari dien selain dien Allah? Padahal, hanya kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi berserah diri, baik dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan.” (QS Āli ‘Imrān [3]: 83)
Para rasul Allah diutus untuk mengembalikan manusia kepada fitrahnya (QS ar-Ruum [30]: 30) yaitu bertauhid kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Rabb, Malik dan Ilah mereka (QS an-Naas [114]: 1-3) dengan memurnikan ketaatan (ad-dien) kepada-Nya (QS al-Bayyinah [98]: 5). Setiap Rasul Allah ini diperintahkan untuk mengajak umatnya agar mengabdi kepada Allah semata dan meninggalkan ketaatan/pengabdian kepada ath-thaaghuut.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ
“Sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Mengabdilah kepada Allah dan jauhilah ath-thaghut!” Di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang ditetapkan dalam kesesatan. Maka, berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan.”
(QS An-Naḥl [16]: 36)
Para Rasul Allah ini adalah para pionir dan penggerak perubahan yang revolusioner karena membawa misi risalah untuk melakukan perubahan yang fundamental pada pola pikir, sikap dan perilaku dari masyarakat (an-naas) yang sudah jauh menyimpang baik secara akidah, syariat maupun akhlak. Membawa misi hijrah sistem hidup (ad-dien) sehingga mengantarkan pada perubahan peradaban (tamaddun) dari peradaban yang berorientasi duniawi semata kepada peradaban dengan visi ukhrawi.
هُوَ الَّذِىۡۤ اَرۡسَلَ رَسُوۡلَهٗ بِالۡهُدٰى وَدِيۡنِ الۡحَـقِّ لِيُظۡهِرَهٗ عَلَى الدِّيۡنِ كُلِّهٖۙ وَلَوۡ كَرِهَ الۡمُشۡرِكُوۡنَ
“Dialah (Allah) yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Kitabullah) dan sistem-hidup yang benar (dien al-haq) untuk dimenangkan atas segala sistem-hidup, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (QS at-Taubah [9]: 33 dan ash-Shaff [61]: 9)
Agus Ramadhan Harahap, Alumni ITB, Praktisi Pendidikan dan Teknologi