QUR'AN-HADITS

Hikmah dan Pesan Spiritual dari Surah Al-Kahfi (Bagian 2)

Kejadian selanjutnya adalah ketika Hamba Saleh membunuh seorang anak kecil. Nabi Musa lagi-lagi mengingkari hal tersebut. Dan lagi-lagi memohon maaf. Dan Hamba Saleh memberikan peringatan akan memutuskan hubungan jika Nabi Musa menunjukkan sikap ketidaksetujuannya itu kepada apa yang dilakukan oleh Hamba Saleh.

Namun, Nabi Musa As. memperlihatkan ketidaksetujuannya lagi pada kejadian ketiga, yaitu ketika Hamba Saleh memperbaiki tembok yang hampir roboh, miliki penduduk yang tidak berbuat baik kepada keduanya. Dalam kejadian ini, Hamba Saleh melaksanakan peringatannya kepada Nabi Musa as. Allah SWT berfirman:

قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا

Dia berkata, “Inilah (waktu) perpisahan antara aku dan engkau. Aku akan memberitahukan kepadamu makna sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar terhadapnya. (QS. Al-Kahf [18]:78)

Penutup

Surah Al-Kahfi mengajarkan kita berbagai hikmah yang relevan untuk dijadikan panduan dalam kehidupan. Dari kisah para Ashhabil Kahfi, Nabi Musa, dan Hamba Saleh, hingga peringatan kepada mereka yang mengabaikan ayat-ayat Allah SWT, surah ini menegaskan pentingnya keimanan, kerendahan hati (tawadhu), serta kesabaran dalam menerima ketetapan Allah.

Kisah-kisah ini mengingatkan kita bahwa ujian dalam kehidupan bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan dihadapi dengan keyakinan dan tawakal kepada Allah. Keimanan yang kokoh, pengorbanan untuk kebenaran, dan kerendahan hati dalam menuntut ilmu adalah asas yang akan menuntun kita menghadapi berbagai tantangan duniawi. Wallahu a’lam.

Zuhail Zulfa, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button