RESONANSI

Hikmah Hasil Sementara Pilpres 2024

Pertama, menurut data KPU sampai jam 6 pagi Khamis tanggal 15 Februari 2024 baru 39.33 persen suara yang masuk ke KPU dan menurut Undang-undang hanya hasil penghitungan KPU yang disahkan oleh Mahkamah Konstitusi yang benar. Proses ini masih sangat lama dan hendaklah kita bersabar.

Para pejuang jangan tinggalkan ‘bukit uhud‘ dalam suasana Psychological warfare (psywar) perang urat syaraf dengan berbagai propaganda yang beredar saat ini.

Sejarah mengajar kita bahwa Anies pernah kalah dalam berbagai survey dan quick count dalam Pilkada Jakarta dan hasil akhirnya Anies yang diangkat sumpah menjadi Gubernur DKI.

Mengenai mereka yang telah sujud syukur atas klaim kemenangan anggap saja sebagai ragam pesta demokrasi karena orang yang sama juga pernah sujud syukur kemenangan pada Pilpres sebelum ini.

Kedua, saya bernama Afriadi Sanusi asal Rao Sumatera Barat sangat bangga sebagai seorang pemilih, penyokong dan berjuang menurut cara saya memenangkan Anies Baswedan menjadi Presiden 2024.

Saya menyokong Anies bukan karena Aniesnya. Tetapi sebagai seorang warganegara yang memiliki pendidikan S3 bidang politik Islam saya menganggap Anies lah satu-satunya capres yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara sejajar dengan negara maju lainnya.

Target perjuangan saya adalah ingin melihat negara sendiri korupsinya, pengangguran dan kemiskinannya menjadi rendah tidak seperti saat ini. Dan jalan satu-satunya adalah dengan cara memenangkan Presiden Perubahan yang cerdas dan berkualitas. Apapun hasilnya saya serahkan kepada Allah sebagai pemberi kuasa.

Ketiga, bersangka baiklah kepada Allah karena Allah telah mengabulkan sebahagian doa kita.

Allah telah menghilangkan dominasi pengaruh keluarga Soekarno terutama pilihan calon presiden pimpinan partainya yang pasti kalah dalam pemilu kali ini.

Allah telah kabulkan doa kita agar Jokowi tidak tiga periode, wakil presiden juga tidak memiliki kuasa yang besar dalam sistem presidential dan yang pasti secara watak dan karakter Prabowo bukanlah Jokowi dan juga bukan sebaiknya.

Keempat, pemilu berjalan damai tanpa kekerasan dan korban jiwa. Mengenai penipuan yang banyak beredar di sosial media kita serahkan kepada mereka yang berwenang menanganinya. Dalam team Anies bukan kaleng-kaleng karena terdapat banyak pakar hukum di dalamnya.

Kita satu bangsa, satu negara dan bahkan mayoritasnya satu agama walaupun berbeda pilihan. Mungkin kita kurang menjalankan amanah ilmu dari Allah untuk menyadarkan anak bangsa yang masih banyak yang buta politik selama ini. Seperti menganggap bansos sebagai uang pribadi Presiden, padahal Presiden digaji dari uang rakyat dan sebagainya.

Nabi menjamin bahwa sesungguhnya umat-Nya tidak akan sepakat dalam kesesatan. Untuk itu mari kita berdoa supaya mereka yang telah menipu dan berbuat curang dalam pemilu ini untuk tampil memberi kesaksian.

Mereka yang ingin atau ditawarkan untuk menipu atau melakukan kecurangan dalam pemilu ini semoga di urungkan niatnya dan tobat nasuha demi kehidupan akhirat yang abadi. Bahwa kematian itu adalah pasti dan bahwa syurga dan neraka itu adalah benar adanya.[]

Afriadi Sanusi, PhD., Aktivis Good Governance dan Antirasuah

Artikel Terkait

Back to top button