NASIONAL

Hikmah Wabah Corona: Jadikan untuk Membangun Peradaban Tauhid

Bogor (SI Online) – Cendekiawan Muslim Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc menerangkan bahwa di dalam Al-Qur’an surat al-Quraisy terdapat penjelasan tentang tiga indikator kesejahteraan dalam sebuah tatanan masyarakat.

Pertama, ibadah kepada Tuhan yang menciptakan, yaitu Allah Swt. “Itu kesejahteraan yang utama dan ini yang sering diabaikan. Karena itu, jangan lagi membuat indikator-indikator pembangunan kemudian menilai bahwa kesejahteraan itu hanya berdasarkan hal-hal yang bersifat material,” kata Kiai Didin dalam sebuah kajian online pada Ahad (19/4/2020).

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menegaskan bahwa ibadah itu sesuatu yang sangat penting. “Tidak akan sejahtera orang yang tidak mau ibadah, tidak mau shalat, tidak mau memohon berdoa kepada Allah Swt, dan tidak mau saling memberi kepada orang lain,” jelas Kiai Didin.

Kemudian indikator kesejahteraan kedua adalah mampu memberi makan kepada orang-orang yang kelaparan. Sedangkan yang ketiga yaitu memberikan rasa keamanan kepada masyarakat.

Kata Kiai Didin, ketakwaan kepada Allah yang bersifat komunal adalah sesuatu yang sangat penting. Janji Allah kalau semua penduduk itu beriman dan bertakwa, maka akan diberikan keberkahan dari langit dan bumi.

“Karena itu jangan lagi memisahkan antara agama dan kehidupan. Takwa itu tidak sekedar di masjid, tapi takwa itu ada di kantor-kantor pemerintahan, di pasar, di keluarga dan lainnya, di seluruh aspek kehidupan,” tutur Kiai Didin.

Terkait kondisi saat ini dimana terdapat wabah virus Corona, menurutnya harus diambil hikmah dan pelajaran agar kehidupan bisa lebih baik lagi. “Adanya wabah seharusnya menyadarkan kita untuk membangun peradaban baru yang konstruktif, peradaban yang berdasarkan tauhid, peradaban berdasarkan keimanan kepada Allah Swt,” jelas Kiai Didin.

“Dan tidak lagi menjadikan akal dan otak sebagai panglimanya, seolah-olah dengan akal dan otak segala sesuatu bisa diselesaikan, ternyata Allah memperlihatkan kekuasaanNya kepada kita. Dengan adanya virus, kepintaran manusia menjadi tidak berdaya,” tandasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button