HNW Harap Kunjungan Prabowo ke Saudi Hasilkan Upaya Nyata Hentikan Genosida di Gaza

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA, sangat prihatin dengan terus berjatuhannya korban-korban masyarakat sipil di Gaza akibat serangan teror brutal tentara Israel.
Hidayat menyerukan komunitas internasional, baik lembaga publik maupun organisasi sipil, untuk bersatu dan bertindak lebih konkret agar dapat efektif menghentikan pembantaian terhadap warga sipil termasuk di tempat penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza, Palestina, agar dengan demikian genosida oleh Israel dapat segera dihentikan.
“Penyaluran Bantuan kemanusiaan yang dimonopoli pengelolaannya oleh militer Israel dan Amerika Serikat di Gaza, Palestina, justru menjadi alat pembantaian warga Gaza yang mencari bantuan makanan. Lembaga bentukan duo AS dan Israel itu telah gagal melaksanakan fungsi bantuan kemanusiaan tapi justru berhasil menjadikannya sebagai ajang melanggengkan genosida dan krisis kemanusiaan, yang seharusnya segera dihentikan. Komunitas internasional, terutama PBB, Liga Arab, dan OKI, harusnya segera bangkit bertindak,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (02/07/2025).
HNW sapaan akrabnya mendukung 170 organisasi sipil, termasuk Amnesty International, yang telah kembali menyerukan diakhirinya sistem penyaluran bantuan kemanusiaan ala AS dan Israel yang mematikan ini, dan segera mengembalikan akses bantuan kemanusiaan yang dipimpin dan sesuai dengan prinsip PBB.
“Saya mendukung seruan ini, dan oleh karenanya, kehadiran UNRWA selaku organ PBB yang dimatikan Israel, agar dihidupkan lagi, karena selama ini terbukti sukses menyalurkan bantuan di Palestina,” tuturnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, lebih dari 500 warga Palestina dibunuh dan 4000 luka-luka dalam penyaluran bantuan kemanusiaan tersebut. Bahkan, pada hari ini, sejak subuh, telah ada 109 warga Palestina yang dibunuh saat mengantre bantuan kemanusiaan.
“Ini adalah bencana kemanusiaan yang tidak bisa dibayangkan oleh akal sehat mana pun, makanan seharusnya tidak boleh diberikan dengan tembakan,” ujarnya.
Bahkan, lanjut HNW, dari dalam negeri Israel sendiri ada fakta yang mengejutkan, dimana surat kabar Haaretz melaporkan pengakuan tentara Israel yang diminta untuk menembak orang-orang yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan.
“Ini membuktikan bahwa, di dalam negerinya sekalipun, aksi pemerintah Israel di bawah kepemimpinan Netanyahu ini juga sedang dipersoalkan,” ujarnya.
HNW menambahkan Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese juga telah menyuarakan bahwa pembantaian terhadap rakyat yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan ini sangat memalukan dan melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia (HAM).
“Seruan Francesca Albanese untuk segera memberikan sanksi kepada Israel, mengeluarkan Israel dari PBB, menghentikan penjualan senjata ke militer Israel dan mengakui negara Palestina patut untuk didukung. Karena saat ini, kata-kata saja sudah tidak cukup, butuh aksi yang lebih konkret,” ujarnya.
Selain mendukung agar kehadiran kembali UNRWA dalam penyaluran bantuan kemanusian, HNW juga menegaskan sikapnya agar genosida terhadap bangsa Palestina segera diakhiri. Ia juga mengingatkan agar lembaga-lembaga, seperti International Court of Justice (Mahkamah Internasional), International Criminal Court (Mahkamah Pidana Internasional), PBB, dan KTT Liga Arab agar segera melaksanakan keputusan-keputusan mereka terhadap Israel dan PM Netanyahu.