NASIONAL

HNW Usulkan 22 Ramadhan Hari Milad Jakarta

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid (HNW) menjadi penceramah saat kegiatan Tarawih Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu malam (26/5/2018).

Hidayat menjelaskan bahwa Istiqlal sendiri itu artinya kemerdekaan. “Hari Jumat tanggal 9 Ramadhan 1364 Hijriah para Founding Father memerdekakan bangsa ini, banyak tokoh yang berjasa termasuk diantaranya AR Baswedan (kakek Anies Baswedan),” ungkap Hidayat.

Dan Jakarta sendiri, kata Hidayat, juga merdeka dari penjajahan Portugis pada bulan Ramadhan, tepatnya 22 Ramadhan 933 Hijriah.

Oleh karena itu, di hadapan Gubernur Anies Baswedan dan puluhan ribu jamaah yang sebagian besar warga Jakarta, Hidayat mengusulkan kepada Pemprov DKI untuk menetapkan 22 Ramadhan sebagai hari ulang tahun (milad) DKI Jakarta selain tanggal 22 Juni.

“Jadi kota Jakarta itu diperingati hari ulang tahunnya tanggal 22 Juni, ya bagus saja itu audah tradisi. Tapi kalo sekarang umat Islam memperingati ini dikaitkan dengan Al Quran diperingati juga tahun Hijriyahnya wajar atau tidak? Setuju kah Jakarya memperingati kelahirannya di tanggal 22 Ramadhan?” kata Hidayat kepada jamaah.

Ia juga mengusulkan agar setiap 22 Ramadhan umat Islam di Jakarta juga menggelar sujud syukur, karena mengingatkan momen merdekanya Jakarta dari penjajahan Portugis. Saat itu, Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa dari penjajah Potugis. Keberhasilan Fatahillah merebut Sunda Kelapa kemudian disebut sebagai Fathan Mubina atau kemenangan yang nyata (Jayakarta).

“Semua ini sesungguhnya terkait dengan Ramadhan dimana Alquran diturunkan, dan Ramadhan dalam sejarahnya selalu menghadirkan kemenangan,” tandas Hidayat.

Banyak ulama dan tokoh yang hadir dalam Tarawih Akbar tersebut, selain Anies dan HNW, hadir pula KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii (Pimpinan Perguruan As Syafiiyah), KH Cholil Ridwan (Pimpinan Ponpes Husnayain), Aru Syeif Assadullah (Pimred Suara Islam), Habib Hasan bin Jafar Assegaf (Pimpinan Majelis Nurul Mustofa), Sohibul Iman (Presiden PKS) dan lainnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button