Hubungan Akhlak dengan Syariat Islam
Dakwah Islam pun harus selaras dengan menyerukan masyarakat pada akidah, pemikiran, perasaan dan aturan Islam. Bahwa Allah SWT telah menyempurnakan syariatNya pada Rasulullah Saw.
Syariat Islam memecahkan segala problematika kehidupan manusia yang bersumber dari akal, hajatul ‘udhwiyah (kebutuhan jasmani) dan gharizah (naluri) nya. Sehingga akhlak masyarakat akan baik jika bersesuaian dengan akidah, pemikiran, perasaan dan aturan Islam.
Allah SWT telah menciptakan akal, hajatul ‘udhwiyah dan gharizah manusia untuk tunduk pada syariat. Jika tidak mengikuti syariat maka yang terjadi hanya ada hawa nafsu dan syahwat. Tak boleh lelah dan tak ada kata menyerah untuk ikhtiar taat dan takwa. Karena tak ada jaminan soal hidayah. Maka lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun.
Jagalah akal dengan berfikir, tadabbur dan menuntut ilmu agama dengan benar. Jangan dibiarkan akal, hajatul ‘udhwiyah dan gharizah menjadi liar tanpa diarahkan pada wahyu Allah SWT.
Rasulullah Saw bersabda:
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ
“Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” (HR. Tirmidzi). Wallahu a’lam bish-shawab.[]
(Ismawati)