KESEHATAN

Jurus Jitu Lawan HIV/AIDS

Siapa yang tidak mengenal penyakit HIV/AIDS? Sebuah penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini biasanya menular dari kontak cairan tubuh. Kebanyakan bermula dari hubungan badan. Setiap umat manusia di dunia ini pastilah pernah mendengarnya. Baik mengetahui secara detail maupun hanya sepintas saja.

Sebuah penyakit mengerikan. Yang belum ketemu obatnya. Bahkan pada 2018 UNAIDS melaporkan bahwa di bulan Desember tahun 2017 ada sekitar 36,9 juta masyarakat dunia mengidap penyakit ini. 1,8 juta di antaranya adalah anak-anak. Sisanya orang dewasa. Bahkan 25% (9,9 juta) jiwa tak menyadari jika dirinya terinfeksi penyakit ini.

Karena semakin pesatnya pertumbuhan penyakit ini. Maka, dunia pun sepakat bahwa tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Tujuannya agar kita selalu ingat bahwa penyakit ini mematikan. Jadi, jangan coba-coba. Itu menurut saya.

Siapa yang tak ingin terhindar dari penyakit ini? Tentu seluruh umat manusia ingin menghindarinya. Sebenarnya jika kita memahami, mencegah (preventif) itu lebih baik daripada mengobati. Apalagi obat penyakit ini belum juga ditemukan. Lebih parahnya setiap orang yang telah divonis hanya bersiap menunggu ajal menjemput.

Sebagai muslim yang beriman, selayaknya kita menengok ajaranNya. Ternyata dalam Islam memiliki tips-tips agar kita tak bersentuhan dengan virus ini. Beberapa jurus tersebut adalah

Pertama, tidak melakukan seks bebas. Sebagaimana kita ketahui, mayoritas penderita HIV/AIDS adalah para penikmat sex bebas. Baik yang menyatakan dirinya sebagai pekerja seks komersial, lelaki penikmat seks bebas, anak/dewasa yang pacaran, pelaku LGBT semua bisa terpapar penyakit ini. Oleh karena itu, hal terbaik adalah menghindari seks bebas. Apalagi Islam juga melarang aktivitas ini.

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Q. S. Al Isra : 32)

Ayat di atas dimaksudkan agar kita tidak boleh berzina (seks bebas). Jangankan berzina, mendekati saja tidak boleh. Karena itu termasuk perbuatan yang keji.

Kedua, menutup aurat. Biasanya niat seks bebas itu muncul dari pandangan nakal. Aurat yang sekarang ini beredar luas tanpa penutup, meningkatkan syahwat orang-orang yang memandangnya. Terutama para lelaki hidung belang atau wanita jalang. Apalagi secara fitrah manusia memiliki ghorizah nau (naluri kasih sayang) yang muncul dari pengaruh luar.

Maka, kita perlu menjaga aurat masing-masing. Agar kesempatan syetan berbisik tertutup. Dan Islam pun menejelaskan aurat laki-laki dari pusar hingga lutut. Sedangkan perempuan seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Sebagaimana dalam Q. S. An Nur : 31

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button