NASIONAL

Husein Gaza: Apa Gunanya Punya Militer Tapi Tak Bisa Hentikan Genosida?

Jakarta (SI Online) – Relawan Indonesia di Gaza Muhammad Husein angkat bicara terkait ucapan Prabowo Subianto yang menyebut Gaza, Palestina sebagai negara lemah sehingga bisa ditindas oleh negara lain.

Husein mempertanyakan, kenapa Gaza dijadikan contoh negara lemah saat debat capres beberapa waktu lalu. “Pak Prabowo yang kami hormati, kenapa sih Pak harus bawa-bawa Gaza? memang Gaza itu tidak ada militernya atau bagaimana? memang Gaza selemah itu, sampai ditindas karena tidak ada militer?” tanya Husein dikutip Suara Islam, Jumat (12/1/2024) dari kanal Youtube @MuhammadHuseinGaza.

Relawan yang sudah tinggal di Gaza sejak 2011 itu mengatakan bahwa di Gaza tidak ada tentara resmi karena mereka bukan negara berdaulat. Pusat pemerintahan Palestina ada di Tepi Barat di Kota Ramallah, tidak ada tentara resmi yang ada polisi, hal itu karena masih dalam kondisi terjajah.

Akan tetapi di Gaza ada banyak partai politik dan organisasi masyarakat yang memiliki sayap militer. “Ada partai politik Fatah, Hamas, ada ormas Jihad Islami dan lainnya. Setiap partai politik itu punya sayap militer, jangan bilang gak ada militer,” ungkap Husein.

Terkait kondisi saat ini, dimana rakyat Palestina khususnya di Gaza masih diperangi, Husein merenungi bagaimana seharusnya tentara di negara-negara Muslim bisa punya andil untuk menghentikan upaya genosida di Gaza.

“Apa gunanya Pak (Prabowo) kita punya militer tapi kita tidak bisa menghentikan pembantaian ganosida yang terjadi di depan mata kita? bukannya kita simpati dengan Gaza, kok malah Gaza dijadikan contoh negara ditindas karena tidak ada militer. Salah apa Gaza sampai harus dibawa-bawa masalah pemilihan presiden? dan saya rasa itu tidak tepat juga, seolah-olah ingin memperlihatkan bahwa Gaza ini ditindas karena tidak ada militer,” kata Husein.

Ia tak habis pikir, mengapa Gaza dianggap lemah. Padahal mereka mampu memberikan perlawanan terhadap Israel dan sekutunya.

“Dengan segala kekuatan mereka yang tegar itu tidak sembarangan, Gaza ini sudah dibombardir selama 90 hari lebih dan dikeroyok oleh Israel, Inggris, Amerika, ketiganya kekuatan super power, tiga negara adi daya yang sekarang sedang mengawasai dunia memborbardir Gaza,” jelas Husein.

“Akan tetapi selama 90 hari mereka (pejuang Palestina) tidak tunduk, sampai sejauh ini para penjuang Gaza masih bertahan dan terus konsisten melawan militer Israel, menghancurkan puluhan tank-tank baja, bulldozer dan kendaraan militer Israel setiap hari, bagaimana kita mengatakan Gaza ini lemah tertindas?” tambahnya.

Husein mengungkapkan, Gaza hari ini dibombardir dengan sangat dahsyat, bahkan lebih dashat dari tragedi Hiroshima di Jepang.

“Hiroshima itu sebuah kota di Jepang yang luasnya tiga kali lipat Gaza dibombardir oleh Amerika dengan 12.000 ton langsung nyerah, Sementara Gaza ini luasnya cuma 360 km, dibombardir selama 3 bulan dan sudah lebih dari 70.000 ton tapi Gaza belum menyerah. Tidak ada pejuang-pejuang Palestina yang mengangkat mengangkat bendera putih,” jelasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button