NUSANTARA

‘Ilahi Bijahil Anbiya’ Munajat Doa Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf

Nama Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf sudah tak asing lagi bagi masyarakat di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Habib Abdurrahman Assegaf merupakan salah satu ulama penting yang berperan besar dalam perkembangan Islam di kawasan Betawi. Habib Abdurrahman dikenal sebagai pendidik yang tulus dan ikhlas.

Habib Abdurrahman Assegaf juga dikenal sebagai ulama yang disiplin dan sederhana. Dalam hal apapun beliau selalu mementingkan kesederhanaan. Beliau konsisten dan tegas dalam mendidik anak. Beliau juga menekankan bahwa dirinya tidak mau meninggalkan harta sebagai warisan untuk anak-anaknya. Beliau hanya mendorong anak-anaknya agar mencintai ilmu dan dunia pendidikan.

Sebagai ulama sepuh yang sangat alim, beliau sangat disegani, berpengaruh, dan layak diteladani. Bukan hanya kegigihannya dalam mengajar, namun juga produktivitasnya dalam mengarang kitab. Kitab-kitab buah karyanya mencakup berbagai ilmu agama, mulai dari tauhid, tafsir, akhlak, fiqih, hingga sastra. Adapun karyanya antara lain: Hilyatul Janan fi Hadyil Qur’an, Syafinatus Said, Misbahuz Zaman, dan Bunyatul Umahat (Karim, 2022).

Selain mengarang kitab-kitab Habib Abdurrahman Assegaf juga dikenal terutama karena beliau memiliki suara yang merdu. Melalui suara merdunya, Habib Abddurahman berhasil memikat kalangan anak-anak muda sehingga mereka menyukai qasidah dengan syair-syair yang bersumber dari kitab maulid simtudduror. Bahkan Habib Abddurahman memiliki gubahan syair yang digunakan semata-mata untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT (Setiawan, 2021).

Syair gubahan Habib Abdurrahman tersebut berjudul, “Ilahi Bijahil Anbiya”, syair ini lahir bermula dari musibah yang dialami Habib Abdurrahman Assegaf sekitar tahun 1960. Ketika itu selama lima tahun lamanya beliau tidak bisa beraktivitas. Namun, musibah ini menjadikan hikmah tersendiri bagi Habib Abddurahman sehingga beliau bisa membuat doa munajat atau tawassul.

Berikut doa munajat Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf;

Ilahi bijahil anbiya wal mala-ikah wa bil awliya-i jud lana bil ijabati
(Ya Allah dengan kebesaran para nabi dan malaikat, dan dengan karomah para wali terimalah permohonan kami)

Ilahi tawassalna bi qur’anikal karim tunawwir bashiroti wa sam’i wa muqlati
(Ya Allah dengan perantara kitab-Mu al-Qur’an yang mulai, aku mohon terangilah hatiku, pendengaranku dan mataku)

Wa tulhimuni rusydi wa tarzuquni ‘ilmal yaqini tuwaffiqni lihusnil ‘ibadati
(Dan ilhamilah aku kebenaran dan berikanlah aku ilmu, yakin serta taufiq agar aku dapat beribadah dengan sebaik-baiknya)

Bi asma-ikal husna tajudu bitawbatin nashuhin taghfiruli dzunubi wa zallati
(Dengan asmaul husna-Mu ya Allah berilah aku taubat, yang sebenar-benarnya yang dapat mengampuni semua dosa dan kesalahanku)

Wa tandhuruni fi kulli halin wa lamhatin tunajji biha min hawli yaumil qiyamati
(Dan pandanglah aku dengan pandangan rahmat-Mu setiap waktu dan kejapan mata, dengan asma-Mu ya Allah selamatkanlah aku dari huru-hara hari kiamat)

Wa bil mushtofar-rosuli tasyrohu li shodri, tuyassiruli amri wa taksyifu kurbati
(Dan dengan kebesaran nabi yang terpilih Nabi Muhammad Rasulullah lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku dan lepaskanlah kesukaran dan kesulitanku)

Wa bil anbiya-i wal mala-ikatil karim, tuhaqqiqu bittaqwa wa idroki ghoyati
(Dan dengan kebesaran para nabi dan malaikat yang mulai, kuatkanlah aku untuk bertaqwa dan untuk mencapai tujuanku)

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button