Ilmuwan Penasaran, Kasus Covid-19 di India Turun Drastis
Ilmuwan di seluruh dunia telah mengemukakan sejumlah teori untuk menjelaskan penurunan kasus Covid-19 di India ini. Namun, belum ada jawaban pasti. Para ahli mengatakan tanpa data yang cukup, tidak ada yang bisa mengungkap penyebab penurunan ini.
Para ahli epidemiologi di India mengatakan bahwa hanya ada satu kemungkinan penjelasan untuk penurunan kasus baru, yaitu cirus semakin sulit menyebar karena sebagian besar populasi telah terinfeksi.
Hal ini juga pernah diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Zubairi Djoerban di akun Twitter-nya. Ia menyoroti studi serologis atau pengujian antibodi secara acak terhadap orang di daerah tertentu di India yang diduga terpapar virus corona.
“Temuan awal studi itu menarik. Misalnya di New Delhi. Diketahui bahwa lebih dari 50 persen orang yang disurvei dalam studi itu telah memiliki antibodi Covid-19,” paparnya di akun Twitter @ProfesorZubairi.
Ia mengatakan studi lain menunjukkan bahwa 57 persen penghuni di permukiman kumuh Mumbai ditemukan juga memiliki antibodi.
Dilansir dari Washington Post, hasil survei antibodi nasional terhadap 28.600 orang oleh pemerintah yang dirilis pada hari Kamis (4/2/2021) menunjukkan bahwa 1 dari 5 penduduk India atau sekitar 270 juta orang telah terpapar virus tersebut pada awal Januari. Tingkat infeksi bahkan lebih tinggi di kota-kota besar.
Pada Selasa (2/2), Menteri Kesehatan New Delhi Satyendar Jain mengumumkan bahwa studi baru-baru ini terhadap 28.000 orang di ibu kota India menemukan 56 persen memiliki antibodi virus corona. Survei antibodi sebelumnya terhadap lingkungan tertentu di Mumbai dan Pune juga menemukan bahwa sebagian besar penduduk telah terinfeksi.
Survei antibodi tersebut menunjukkan bahwa jumlah infeksi yang sebenarnya di negara itu jauh lebih tinggi daripada penghitungan resmi dan upaya untuk menahan penyebaran virus di kota-kota sebagian besar gagal.
Survei juga menunjukkan bahwa sebagian besar kasus infeksi virus korona tidak terdeteksi meskipun ada peningkatan pengujian yang signifikan. Jumlah tes harian di India cenderung turun dalam beberapa pekan terakhir. Namun, positivity rate juga telah jatuh dari 9 persen pada September menjadi di bawah 2 persen saat ini.
Di sisi lain, Epidemolog Yayasan Kesehatan Masyarakat India Giridhar Babyu mengatakan hal ini menunjukkan bahwa kota-kota besar India mungkin mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity terhadap virus corona.
Di sisi lain, Direktur Regional WHO Poonam Khetrapal Singh mengatakan sulit mengaitkan penurunan kasus di India dengan herd immunity karena India adalah negara luas dan beragam.
sumber: kabar24.bisnis.com