Imajinasi ‘Extraordinary Couragement’ Prabowo Subianto
Yang esensi substantifnya kekuasaan tertinggi Presiden yang diembannya pun harus tetap dan tunduk kepada kedaulatan rakyat.
Maka, dengan extraordinary couragement pula menjadi tumpuan perjuangan dan kejuangan menghadapi tantangan mondial globalisasi, tetapi jalannya menuntut dan menuntun arah kemandirian Indonesia sepenuhnya:
Mampu memproteksi dari segala tindakan dan perbuatan “invasi tak kentara” akibat mondialisasi teknologi digitalisasi yang takkan terelakkan membanjir bandang serbuan kejahatannya melalui judi on line , pinjol, dan cyber crime serta peretasan data yang mampu melumpuhkan ketahanan dan keamanan data negara.
Atau pun melalui “smuggling digital” yang merusak daya beli masyarakat akan produk-produk domestik dalam negeri melalui serangan start up dan interprise dunia perdagangan.
Yang sungguh tanpa kita sadari mengakibatkan sangat deras dan besarnya “rush” pelarian dana ke luar negeri.
Maka, suatu program unggulan dari implementasi suatu extraordinary couragement pada self-leadership Prabowo, adalah mengacu pada trilogi darurat dan “first think first” kepentingan:
Pertama, membangun dan mengembangkan kemampuan SDM dan SDA berkeunggulan dan berkemanfaatan dengan level tertinggi Indonesia yang seluruhnya akan dibangun dan dikembangkan dengan prinsip demokrasi, meritokrasi dan anti KKN, serta dengan nilai tambah hilirisasi bagi bahan tambang dan minerba.
Kedua, adanya ketahanan dan keamanan pangan tersedia melalui kemandirian keswasembadaannya melalui pengembangan industrialisasi dan bioteknologinya sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan. Seiring memajukan agrobisnis dan kemaritimannya pula.
Serta, ketiga ini yang paling krusial di bidang pertahanan dan keamanan yang secara satu kesatuan menggabungkan kepentingan geostrategi, geopolitik dan geografi di nusantara.
Yang tidak saja menitikberatkan pada meningkatkan kekuatan fisik pertahanan, melainkan ketahanan kesetaraan sosial itu melalui memprioritaskan secara merata pula taraf kesejahteraan masyarakat kecil di desa-desa, masyarakat miskin dan marjinal di kota-kota atau masyarakat kurang beruntung lainnya yang programnya tanpa perhatian telah didepak oleh Jokowi.
Di titik akhirnya, adalah sebagai suatu concentia implementasinya sebagai langkah persemedian perenungan menuju kesadaran: semoga saja artikel ini bukan semata-mata imajinasi kosong, angan-angan yang sia-sia saja dan tak berguna.
Jika Prabowo Subianto sebagai Presiden melakukan kesungguhan keberanian yang luar biasa, maka tanpa dengan tunggu dan jedah waktu, dialah selama lima tahun ke depan menjalaninya muncul “the rising star” baru bagi perubahan Indonesia baru.