MUHASABAH

Indonesia Positif Corona, Alhamdulillah….

Alhamdulillah. Akhirnya akal sehat itu kembali. Mudah-mudahan menjadi virus yang menyehatkan bangsa, kendati datangnya cukup terlambat.

Presiden Jokowi, Senin (2/3) mengumumkan dua orang warga positif Corona.

Pengakuan ini merupakan “kasus pertama” di Indonesia, walaupun banyak yang meragukan. Termasuk para pemimpin dan lembaga kesehatan dunia sekelas WHO.

Lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali.

Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, bila pemerintah terus menerus membantah. Menganggap bangsa Indonesia adalah spesies istimewa. Sekelompok manusia yang kebal. Imun terhadap pandemi global ini.

Cara pandang pemerintah dan penanganan terhadap virus Corona selama ini sangat mengkhawatirkan.

Ada kesan menganggap enteng, meremehkan, naif, bercampur dengan ketidaksiapan, ketidakmampuan dan kebingungan menghadapi bencana.

Yang lebih konyol, pemerintah terkesan menganggap musibah ini sebagai berkah.

Presiden Jokowi misalnya malah meminta anggota kabinetnya untuk menggalakkan kegiatan-kegiatan konferensi dalam negeri, Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Menggalakkan promosi menyasar ceruk pasar wisatawan mancanegara (wisman) yang mencari destinasi wisata karena batal ke RRC, Jepang dan Korea.

Wisatawan dungu dari manakah mereka?

Jokowi bukan asal bicara. Dia sangat serius dengan langkah “cerdasnya” itu.

Arahan Jokowi itu kemudian ditindaklanjuti secara serius. Kementerian Pariwisata menyiapkan berbagai stimulus untuk mendongkrak kunjungan ke Indonesia.

Wisman diberi berbagai insentif. Mulai dari potongan tiket, sampai anggaran untuk para influencer sebesar Rp72 miliar. Pemerintah juga menyediakan anggaran promosi wisata sebesar Rp103 miliar.

Menko Maritim Luhut Panjaitan malah berharap para pekerja China segera kembali ke Indonesia. Mengerjakan berbagai proyek infrastruktur di Indonesia yang terancam mangkrak karena wabah Corona.

Betapa santainya pemerintah menghadapi virus Corona juga tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Sepanjang bulan Januari-sampai Februari 2020, jumlah turis asing ke Indonesia meningkat.

China bersama Malaysia dan Singapura —dua negara tetangga yang telah secara resmi mengumumkan adanya kasus Corona— menjadi penyumbang terbesar. Malaysia 275 ribu kunjungan (21,66%) China 214 ribu kunjungan (17,91%). Singapura dengan 148 ribu kunjungan.

Jumlah wisman asal Malaysia turun, sementara China malah naik 1.46%.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button