KESEHATAN

Ingat, Lima Kebiasaan ini Bisa Merusak Pendengaran

Kebiasaan sehari-hari ternyata dapat mempengaruhi kesehatan telinga atau pendengaran. Jika tidak segera diperhatikan akan berakibat fatal.

Tidak sedikit orang yang mengabaikan masalah kesehatan telinga atau fungsi pendengaran padahal para ahli kesehatan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin.

Ada kebiasaan sehari-hari yang berpotensi membahayakan telinga, yang akan dibahas berikut ini adalah beberapa di antaranya seperti dilansir Indian Express, Senin (23/12/2019).

Musik keras

Jika telinga Anda berdengung setelah menyaksikan pertunjukan musik, maka itu adalah pertanda bahwa musiknya terlalu keras. Mendengarkan musik keras dalam waktu lama juga dapat membahayakan telinga dan menghilangkan daya pendengaran.

Tak hanya itu, mendengarkan musik dari headphone maupun earphone juga dapat memengaruhi pendengaran Anda jika terlalu keras. Para ahli juga mengatakan bahwa penggunaan earpods jauh lebih berbahaya karena letaknya yang masuk ke dalam telinga.

Pengering rambut

Saat mengeringkan rambut sudah pasti suaranya dekat dengan telinga. Mesin ini menghasilkan desibel kebisingan yang tinggi dan dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran. Para ahli mengatakan bahwa semakin lama Anda menggunakan blow dryer, makan akan semakin berisiko tinggi.

Suara klakson

Di beberapa kota, situasi jalannya tidak menentu sehingga suara klakson saling bersautan dan membuat bising. Bila hal ini terjadi, tidak ada salahnya untuk menutup telinga untuk melindunginya.

Obat penghilang sakit

Penghilang rasa sakit yang dijual bebas dapat memberi efek samping yang terkadang permanen. Tinnitus atau suara konstan di telinga Anda adalah efek samping yang ringan. Yang perlu diingat adalah sangat sampai terlalu sering menggunakannya atau menjadi sebuah kebiasaan sebab efeknya semakin lama juga akan meningkat.

Demam tinggi

Saat Anda demam tinggi, kenaikan suhu bisa merusak saraf di dalam telinga Anda. Ini bisa karena peradangan atau kekurangan oksigen. Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sejak awal.

sumber: ANTARA

Back to top button